2020, IKASMANSA Gorontalo Gelar Munas ke IV di Bandung

Panitia Musyawarah Nasional (Munas) ke IV Ikatan Alumni (IKA) SMA Negeri 1 Kota Gorontalo (SMANSA) tahun 2020 pada konferensi pers di Angelato Cofe and Resto, Selasa (12/11). Foto : Iwandije

GORONTALO – Ikatan (IKA) SMA Negeri 1 Kota Gorontalo (SMANSA) segera melakukan Musyawarah Nasional (Munas) ke-IV tahun 2020. Munas tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 14 hingga 16 Februari 2020 di Hotel Savoy Homann Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Ketua Panitia Munas IKASMANSA, Masranudin Abdul Aziz mengatakan penyelenggaraan Munas ke-IV tersebut merupakan mandat dan tanggung jawab organisasi yang harus dilakukan untuk keberlanjutan roda organisasi alumni Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gorontalo itu.

“Munas kali ini sebagaimana sebuah organisasi adalah tanggung jawab dan konsekuensi organisasi. Di Munas nanti akan sekiranya ada perubahan di AD/ART yang perlu kita lakukan akan dilakukan (perubahan) di Munas nanti,” kata Masranudin pada konferensi pers Panitia Munas ke IV di Angelato Cofe and Resto, Selasa (12/11/2019).

Read More
banner 300x250

Pada Munas tersebut, lanjut Masranudin, akan dihadiri sebanyak 40 angkatan. Mulai dari alumni 1956 hingga alumni 2019 Smansa Gorontalo. Dan setiap pengurus masing-masing alumni akan merekomendasikan dua orang alumni pada munas di Bandung tersebut.

“Kalau total peserta kemudian panitia, kemudian anggota DPP yang akan hadir di munas sekitar 150 sampai 200 orang. Angkatan sangat kita harapkan partisipasinya, sebab IKA Smansa adalah organisasi yang menaungi semua Alumni SMA Negeri 1 Gorontalo,” ungkap alumni angkatan 1995 itu.

Lebih lanjut Masranudin mengatakan, pada munas ke IV di Bandung akan membahas agenda besar IKA Smansa Gorontalo yaitu pembahasan AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga), program kerja dan pemilihan ketua IKA Smansa Periode 2020-2024.

Pada konferensi pers panitia munas IKA Smansa Gorontalo di Resto Angelato itu, turut hadir masing-masing alumni Smansa Lucky Datau dari angkatan 1975, Yuli Hartaty Nona Tangahu (1982), Ingko Gaib (1987), Dahlina Abd Aziz (1993), Mirdawaty Mohammad (1994), Keys Dunda (1996), Reza Pateda (2001) dan Ridwan Rahim (2003). (IYS)

Baca berita kami lainnya di


banner 468x60

Related posts

banner 468x60