Gorontalo – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo memprediksi pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo pada tahun 2019 berkisar antara 6,7 persen hingga 7,1 persen. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Tim Advisor dan Pengembangan Ekonomi KPw BI Provinsi Gorontalo, Gunawan Purbowo, pada diseminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) dan Surat Utang Negara (SUN) Retail di ruang pertemuan KPw BI Provinsi Gorontalo, Jumat (12/4/2019).
“Sumber utama pertumbuhan ekonomi diperkirakan dari permintaan domestik seiring dengan peningkatan konsumsi karena pelaksanaan Pemilu, meningkatnya daya beli, pembangunan infrastruktur, inflasi yang terkendali, serta perbaikan ekonomi nasional,” jelas Gunawan.
Lebih lanjut Gunawan memaparkan, pada tahun 2019 inflasi Gorontalo diperkirakan tetap stabil dalam sasaran target 3,5 plus minus 1 persen. Namun demikian, tekanan inflasi tahun 2019 diperkirakan akan meningkat dibanding tahun 2018. Tekanan inflasi tersebut dipengaruhi oleh volatile food yaitu inflasi yang dominan dipengaruhi oleh kelompok bahan makanan seperti pola musiman atau lebaran, serta core inflation yaitu penurunan harga komoditas global.
“Walaupun tekanan inflasi meningkat, tetapi kita memperkirakan inflasi Gorontalo akan tetap terjaga pada sasarannya yaitu 3,5 plus minus 1 persen,” ujar Gunawan.
Sementara itu Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim dalam sambutannya saat membuka kegiatan tersebut menitikberatkan pada usaha pemerataan pertumbuhan ekonomi.
“Tantangannya ke depan adalah pemerataan pertumbuhan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja. Tidak ada gunanya pertumbuhan ekonomi kita tinggi, namun tidak mampu menyerap tenaga kerja,” tutur Wagub.
Tantangan berikutnya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menurut Wagub Gorontalo dua periode tersebut adalah menarik investasi ke daerah. Menurutnya, sektor keuangan di Gorontalo 60 persen masih mengandalkan dana pemerintah.
“Menteri PPN/Kepala Bappenas menyarankan agar Provinsi Gorontalo fokus pada pengembangan empat komoditi yaitu jagung, ikan, kelapa, serta ternak sapi. Kita harus berupaya menarik investor untuk mengembangkan keempat komoditi tersebut, termasuk investasi di sektor-sektor lainnya,” imbuhnya.
Berdasarkan data KPw BI Provinsi Gorontalo, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Gorontalo pada tahun 2018 sebesar 6,51 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada angka 5,17 persen (yoy). Sedangkan realisasi inflasi Goorntalo tahun 2018 sebesar 2,15 persen (yoy), jauh lebih rendah dari inflasi tahun 2017 yang tercatat 4,34 persen (yoy) dan inflasi nasional sebesar 3,13 persen (yoy). (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo