Pojok6.id (Peristiwa) - Di Kabupaten Pohuwato hukum seolah sedang dibungkam, aturan tentang perlindungan lingkungan dan […]
Sekitar 2.500 orang yang tergabung dalam aliansi masyarakat peduli stabilitas keamanan daerah Provinsi Gorontalo akan menggelar aksi unjuk rasa di Polres Pohuwato. Mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas persoalan investasi bodong. Aksi unjuk rasa itu diketahui dari surat pemberitahuan yang ditujukan ke Polres Pohuwato yang ditandatangani Rizal Ladiku sebagai koordinator lapangan.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Pohuwato, AKBP Joko Sulistiono, menyampaikan pihaknya masih membuka posko aduan bagi masyarakat korban investasi bodong.
Antisipasi lonjakan kasus varian baru Covid-19 di akhir tahun 2021, Kapolres Pohuwato AKBP Joko Sulistiono, mendorong warga untuk segera melakukan vaksin Covid-19. Utamanya bagi warga yang belum pernah divaksin.
Suriani Monoarfa bersama kuasa hukumnya mendatangi Mapolres Pohuwato, Selasa malam, (10/11) melaporkan pemilik akun media sosial Facebook, Nawir Kaida atas dugaan pencemaran nama baik.
“Berharap kedepan kami masih bisa meraih simpati masyarakat, sehingga kita bisa mengawal pembangunan dengan baik,” kata AKBP Teddy Rayendra.
Hingga saat ini pelapor tidak pernah mendapatkan Surat Pemberitahuan Hasil Penyidikan dari Kepolisian Resor Pohuwato.
“Semoga di tahun 2019 ini pihak polres pohuwato bisa menuntaskan kasus ini,” kata Hasrul Eka Putra, Asisten Bidang Penyelesaian Laporan Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Gorontalo.
“Proses permintaan tanggapan sudah kami lakukan terlebih dahulu yang saat itu dilaksanakan oleh Asisten Penanggung Jawab Substansi Kepolisian, Wahiyudin, dan hari ini tinggal penyerahan saja,” Kata Hasrul.
No More Posts Available.
No more pages to load.
