Satu Warganya Meninggal Akibat DBD, Ini Imbauan Camat Popayato

Suasana rumah duka milik Iksan Pasandre, warga desa Bumi Bahari, Kecamatan Popayato, Pohuwato. Anaknya Najwa (8) meninggal dunia, Jumat (02/08/2019) karena terserang DBD. (Foto : Istimewa)

– Warga di kecamatan diimbau membersihkan lingkungan tempat tinggalnya untuk mencegah terjadinya demam berdarah (). Hal itu sampaikan oleh Popayato, Kadir Amran saat mendatangi rumah Iksan Pasandre, warga desa yang anaknya Najwa Pasandre meninggal karena terserang DBD.

“Ini sudah ada korban.saya tidak mau ada korban korban lainnya akibat DBD dengan ketidakbersihan lingkungan kita “ tegas Kadir dihadapan warga usai pemakaman Najwa, Sabtu (03/08/2019).

Atas kasus DBD yang terjadi di desa Bumi Bahari, ia mengimbau kepada warga untuk bersama sama membersihkan lingkungan tempat tinggal dari genangan air yang bisa menjadi tempat hidup nyamuk.

Read More
banner 300x250

“Misalnya kalau ada kaleng terbuka dan  berisi air,hanya dalam satu minggu itu bisa menjadi tempat hidup jentik nyamuk,penyebab DBD ”Jelasnya.

Kadir mengakui kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan masih minim padahal pemda sudah melakukan sosialisasi.

“Saya juga minta pemerintah desa,ikut mengontrol desa kita.Agar tidak terjadi lagi korban “ ujarnya.

Sementara itu, pasca meninggalnya seorang anak didesa Bumi Bahari, Dinas Kesehatan Pohuwato melakukan Foging atau pengasapan dirumah para warga.

Bayu,salah satu petugas dari Dinas Kesehatan Pohuwato mengungkapkan selain foging, cara untuk menghindari terjadinya kasus DBD adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). PSN bisa dilakukan minimal seminggu sekali.

ia juga mengatakan jika ada anak anak yang terserang demam dan tak kunjung sembuh dalam tiga hari maka disarankan untuk segera dibawa ke puskesmas.

“ Kalau dalam tiga hari,panasnya tidak turun turun,alangkah baiknya dibawa ke puskesmas saja “ ia memungkasi. (And)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60