TULUNGAGUNG – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar didampingi Bupati Tulungagung Maryoto Birowo meluncurkan desa digital sekaligus peletakan batu pertama destinasi wisata Nangkula Park, yang terletak di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu, Kamis (29/10/2020).
“Wisata Nangkula Park ini sudah berkembang bagus dan perlu pengembangan. Jadi kita tidak usah pergi jauh-jauh ke Belanda untuk melihat bunga tulip, cukup disini saja menikmati bunga cengger ayam, yang pada saat sedang berbunga itu bagus sekali,” kata Gus Menteri sapaan akrabnya.
Ia menambahkan, yang harus di bangun sekarang ini adalah menciptakan satu suasana, yang diharapkan dapat diikuti desa-desa yang lain dalam melakukan inovasi untuk pemulihan ekonomi.
“Utamanya memperluas pemanfaatan Dana Desa (DD) untuk melakukan hal produktif, seperti yang dilakukan Desa Wisata Kendalbulur. Selain itu koordinasi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pada desa masing-masing untuk dibantu pemasarannya, dan juga bagaimana membangun ketahanan pangan di Desa itu dengan melakukan pemanfaatan DD,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menteri yang juga sebagai politisi PKB ini memaparkan, bahwa digital desa adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa tidak. Dengan digital desa itu akan menunjukkan kehadiran pemerintah desa di hadapan warganya.
“Akumulasi kehadiran pemerintah desa adalah kehadiran pemerintah kabupaten. Sedangkan akumulasi kehadiran pemerintah kabupaten adalah kehadiran pemerintah provinsi, dan ini tentunya kemudian menjadikan kehadiran negara kepada warganya sebagai bukti salah satunya diindikasikan digital desa. Dengan demikian pelayanan publik di desa akan sangat memberikan kemudahan bagi warganya,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menuturkan, bahwa sejak diresmikannya destinasi wisata Nangkula Park ini, pendapatan asli desa (PADes) Kendalbulur mengalami peningkatan sebesar 50 persen dari tahun sebelumnya.
“Dari hasil laporan yang kita terima, sebelum dibukanya destinasi wisata ini PADes hanya 50 juta an sedangkan saat ini mencapai 100 juta an,” tandasnya. (fer)