Regenerasi Pengrajin Karawo, Siswa SD Ikut Eksebisi ‘Mo Karawo’ GKK 2019

Ketua BKOW Provinsi Gorontalo, Nurinda Rahim, sedang melihat anak-anak SD yang sedang melakukan sulaman karawo di event Mo Karawo, di Bele Li Mbui, Jumat (4/10). Foto: iwandije

GORONTALO – Demi untuk menjaga kelestarian dan melatih kreatifitas sejak dini terhadap kain sulaman khas Gorontalo yang dikenal dengan kain Karawo, sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Gorontalo, diikutsertakan dalam eksebisi Mo Karawo Tradisional Home Made, yang digelar di Bele Li Mbui, Jumat (4/10/2019).

Sejumlah siswa dari SD Muhammadiyah Kota Gorontalo tampak serius mengiris, menyulam dan mengikat sulaman karawo buatan mereka. Para siswa ini merupakan peserta eksebisi Mo Karawo Tradisional Home Made, yang menjadi salah satu rangkaian event Gorontalo .

Saat diwawancara terkait hal ini, salah satu juri Mo Karawo, Wayan Sudana mengatakan, pihaknya mengikutsertakan para siswa SD ini bertujuan untuk regenerasi pengrajin kain karawo.

Read More
banner 300x250

“Mereka bukan peserta, tapi sebagai motivasi bagi mereka agar bisa terus menjaga kelestarian budaya kain khas Karawo ini. Karena ditangan merekalah keberlanjutan seni karawo ini kami harapkan,” kata Wayan.

Karena selama ini, lanjut Wayan, yang dikhawatirkan adalah generasi penerus pengrajin karawo yang semakin minim.

“Karena menjadi seorang pengrajin karawo itu bukanlah pekerjaan yang prestisius bagi kalangan anak muda, maka dari itu kami mulai tanamkan sejak dini bahwa karawo itu bukan lagi identik dengan orang tua, tapi generasi muda juga sudah mulai mencintai karawo,” pungkasnya. (idj)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60