GORONTALO – “Pemimpin adalah orang yang mampu membawa sekelompok orang ke suatu tempat yang pada awalnya tidak pernah terpikir akan tercapai”.
Penggalan kalimat Bob Eaton diatas memantik kisah dan cerita yang hampir sama dengan perjalanan awal karir Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Memiliki cita-cita menjadi seorang kepala daerah pada awalnya jauh dari pemikiran Sang Gubernur. Dirinya bahkan harus lebih dulu meyakinkan orang-orang terdekatnya yang tak lain adalah istri dan ibunda tercinta.
Perjuangan dimulai dari titik nol, perlahan tapi pasti Sang Gubernur manapaki dan berhasil merangkak naik dengan baik. Karir sebagai pengusaha sukses dilalui, perjalanan politik pun mendapat ujian di tahun 2008 saat mencalonkan diri menjadi Bupati Gorontalo Utara.
Sah!!! KPU resmi mengumumkan dan Sang Gubernur saat itu dilantik menjadi Bupati Gorontalo Utara pertama setelah pemekaran. Berselang dua tahun kemudian, prestasi yang ditorehkannya mendapat apresiasi dan dukungan dari rakyat gorontalo yang mengingikannya maju sebagai calon gubernur tahun 2011.
Tagline Nyata Karya Rusli-Idris atau populer dengan NKRI berhasil meyakinkan rakyat gorontalo, resmilah dirinya menjabat Gubernur Gorontalo pada tahun 2012. Tak sampai disitu, karya nyata Sang Gubernur merubah wajah gorontalo dibidang infrastruktur, pendidikan, perikanan, kelautan, pertanian serta membawa angkan kemiskinan turun diangka lima belas persen setelah sebelumnya berada diangka dua puluh persen membuatnya terpilih kembali di tahun 2017 untuk periode kedua sebagai gubernur gorontalo.
Bapak pembangunan hingga gubernur lima ribu melekat dihati rakyat gorontalo, berkat karya-karya nyatanya untuk daerah yang sangat dicintainya, provinsi gorontalo.
Dibalik semua itu, ada dua pesan yang disampaikan gubernur kepada rakyatnya. Hal ini terungkap pada saat peluncuran buku berjudul Gorontalo Progresif dipelataran rumah jabatan gubernur gorontalo, Minggu (8/12/2019).
Buku yang didedikasikan untuk rakyat gorontalo berisi keberhasilan dari program dan kebijakannya selama memimpin gorontalo, verba volent scripta manent (apa yang terkatakan akan lenyap, apa yang tertulis akan abadi), karya nyata untuk negeri tercinta sepatutnya diabadikan dalam sebuah karya buku agar menjadi tanda sejarah yang harus disadari.
Pertama ada kata sukses. Kata itu dimaksudkan sebagai nasehat kepada siapapun yang ingin menjadi pemimpin, sebab jika sukses telah diraih saat menjadi pemimpin, seseorang akan lebih berkonsentrasi dan konsisten bekerja untuk rakyat bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Kedua, ada kata tawakal. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan ikhlas kemudian serahkanlah semua kepada Allah SWT, percaya dan yakin semuanya telah diatur dan jalani hidup dengan sebaik-baiknya.
Dua kata ini menjadi pegangan kuat dari keberhasilan Sang Gubernur dalam meniti karir baik sebagai pengusaha dan politisi, tak heran jika semua karya nyatanya selalu terpatri dalam hati rakyat gorontalo.
Semoga prinsip dan kesuksesan Sang Gubernur dapat diilhami oleh siapapun yang ingin menjadi pemimpin di negeri ini. (rls)
Gorontalo, 10 Desember 2019