Kabgor – Maraknya kasus pelecehan seksual yang banyak dibicarakan dan terjadi saat ini adalah kasus pemerkosaan pada anak bawah umur. Banyak kasus pelecehan seksual, setelah diselidiki oleh aparat penegak hukum, ternyata banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat dilingkungan keluarga. Korban menerima perlakuakn tidak terpuji dan menodai aib keluarga ini, banyak dilakukan orang tua sendiri, saudara kandung bahkan bapak angkat atau bapak tiri.
Terkadang jika ini sudah terjadi, banyak hal yang dilakukan keluarga. Ada yang menempuh jalur hukum dan ada pula yang hanya menutupi aib ini, hingga tak banyak juga keluarga harus rela memisahkan anak-anaknya dengan pelaku dan memilih menitipkan anak-anak (Korban-Red) di berbagai tempat penitipan anak atau panti-panti asuhan.
Cara penitipan anak yang banyak ditempuh oleh keluarga ini juga terkadang tidak efektif, karena akan menimbulkan masalah baru. Contoh jika si korban harus menempati panti asuhan, maka secara otomatis akan berpengaruh kepada anak-anak penghuni panti itu, karena antara anak-anak ini akan saling curhat padahal itu akan merusak mental anak-anak berpengaruh pada piskologi anak.
Terkait persoalan tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway angkat bicara. Menurutnya hal ini akan diperangi dengan menggandeng lintas sektor, sebut saja organisasi gabungan wanita, LSM perempuan, penegak hukum dan pemerintah sebagai mitra PKK Kabupaten Gorontalo.
Ia menyebutkan di Kabupaten Gorontalo saat ini ada salah satu panti asuhan, menjadi tempat penitipan para korban pelecehan seksual. Uniknya lagi, kata Bunda PAUD Kabgor ini justru bukan anak-anak masyarakat Kabupaten Gorontalo, melainkan berasal dari daerah lain.
“Kita akan melakukan kerjasama dengan lintas sektor, untuk membantu menyuarakan bagaimana hati nurani perempuan, sebagai sasaran objek masalah dan menjadi korban,” Ujar Fory Naway.
Fory bahkan menegaskan, perlakuan tidak etis ini tidak bisa diberikan tolerir. “Dalam waktu dekat kita akan turun dan menggandeng LSM perempauan, dari unsur Gapura, GOW dan pemerhati perempuan, untuk membantu memerangi masalah-masalah pelecehan sexsual tersebut,” pungkasnya. (adv/rls)