Kepsek SDN 2 Tilango Beri Penjelasan Soal Keluhan Biaya Raport Baru

Raport
Kepala Sekolah SDN 2 Tilango, Yunangsih K.R Sunge. (Foto: Tiwi)

LIMBOTO – Kepala Sekolah , Yunangsih K.R Sunge memberikan klarifikasi terkait keluhan untuk pembayaran pembuatan raport terbaru senilai Rp.75 ribu.

Yunangsih menjelaskan bahwa tidak ada pengadaan melainkan hanya sampul raport baru dan itu bukan kebijakan sekolah.

Ia menceritakan awalnya ada pihak percetakan yang menawarkan pembuatan sampu raport ke SDN 2 Tilango.Tawaran itupun tidak dijawab oleh Yunangsih karena belum memberitahukan ke orang tua .

Read More
banner 300x250

“Saya jawab kepada pihak percetakan ini nanti saya hubungi dulu orang tua siswa, saya perlihatkan dulu sampul raport, dan saya belum bisa kasih jawaban saat ini kalau untuk orang tua bisa pesan sampul raport atau tidak,”Kata Yunangsih saat ditemui dirumahya, Rabu malam (25/11/2020).

Ia mengatakan jika harus dibayar mengunakan uang sekolah (dana BOS) maka hal itu tidak bisa dilakukan karena belum menganggarkan untuk pengadaan sampul raport bagi siswa.

” Memang sekolah butuh ini, dan perlu juga bagi keamanan buku raport siswa tapi karena ditahun ini dan ini sudah pertengahan tahun anggaran dibulan juli itu, jadi saya belum bisa ambil ini dibayar dengan uang dana bos karena tidak ada dalam RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah),”ujarnya

Yunangsih bahkan menyatakan meski bisa dianggarkan pada RKAS perubahan namun pilihan itu tidak diambil karena memang belum merencanakan untuk pengadaan sampul raport bagi siswa.

” Nanti ini akan saya rencanakan untuk pengadaanya dibeli oleh uang sekolah itu nanti pada tahun 2021. Kalau untuk tahun ini, belum bisa,”jelas Yunangsih.

Ia pun membenarkan pengadaan sampul raport tidak melalui rapat bersama orang tua siswa namun sempat memperlihatkan sampul raport itu ke beberapa orang tua siswa yang datang ke sekolah.

Sampul raport itu pun diakui menarik perhatian beberapa orang tua siswa yang langsung ingin memesan. Yunangsih menyebut langsung menunjuk salah seorang guru untuk menerima pembayaran dari orang tua siwa untuk diteruskan ke pihak percetakan.

“Saya tidak pernah memaksa orang tua siswa untuk membelinya. Kalau ada orang tua yang mampu dan ingin, dan butuh juga raport anak – anak mereka supaya aman, silahkan pesan. Tapi dibayar oleh orang tua, nantinya sekolah yang akan memediasi,”katanya

Yunangsih mengatakan diawal hanya 56 orang tua siswa dari total dari 284 siswa yang memesan raport baru. Setelah itu, ada lima orang tua lagi yang memesan dan berikutnya bertambah lagi 10 orang tua siswa.

” Namun kami tidak pernah mempermasalahkan orang tua siswa yang tidak membeli sampul raport, sebab buktinya pada bulan juli lalu, raport para siswa kami serahkan semua,”Jelasnya memungkasi.

Sebelumnya, sejumlah orang tua siswa di SDN 2 Tilango mengeluhkan biaya pengadaan raport baru yang mencapai Rp.75 ribu. Selain karena merasa nilai itu terlalu besar,para orang tua siswa protes karena pengadaan raport baru tersebut tidak melalui rapat bersama antara orang tua siswa dan pihak sekolah.

Menanggapi hal ini, Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi Gorontalo, Alim Niode mengatakan,orang tua siswa tidak bisa dipungut biaya dalam bentuk apapun tanpa berdasarkan aturan yang jelas.

“Semua yang dilakukan oleh sekolah, tidak bisa memungut dari para siswa, memungut apa saja. Sekolah itu selain ada anggaran 20 persen, disupport lagi dengan Dana BOS,” Jelas Alim.

Untuk itu, Alim mengimbau agar orang tua siswa dapat melaporkan masalah-masalah serupa kepada Ombudsman Perwakilan Gorontalo dan dijamin kerahasiaan identitas orang tua.

“Kalau ada apa-apa terhadap anak mereka, silahkan laporkan lagi,” imbaunya.(Tiw)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60