Gorontalo – Dalam sepekan terakhir masyarakat Gorontalo disuguhi perseteruan antara Gubernur Gorontalo Rusli Habibie dengan Bupati Boalemo Darwis Moridu. Namun hal tersebut justru berubah drastis ketika Darwis Moridu mendatangi kediaman pribadi Rusli Habibie di Kelurahan Moodu, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, Minggu (10/2/2019) pagi.
Konon ada yang bilang, polemik pekan kemarin itu, hanya sandiwara belaka. Benarkah..? Ini fakta-faktanya.
Alih-alih menghadirkan seluruh partai anggota koalisi Jokowi – Ma’ruf Amin, pertemuan di Moodu justru hanya dihadiri petinggi Golkar dan PDIP. Tidak ada pembahasan tertutup, bahkan wartawan dibolehkan meliput dan mendengarkan secuil pembicaraan mereka. Dan dari pembicaraan itu, tak sedikit pun menyentil soal polemik Boalemo.
Pertemuan tersebut justru memperlihatkan keakraban dari semua yang hadir, seperti Ketua DPD PDIP Kris Wartabone, La Ode Haimudin, Paris Jusuf, Fikram Salilama dan tentu saja Rusli Habibie dan Darwis Moridu, yang justru terlihat intim dan tertawa lepas.
Catat, lagi-lagi mereka tidak bahas soal insiden Boalemo.
Namun dari pertemuan tersebut, terungkap ada pihak pihak yang coba memanfaatkan kondisi itu, selama polemik tersebut berjalan. Bahkan ironisnya, pihak yang dimaksud tersebut, adalah mereka yang notabene bagian dari anggota koalisi Jokowi-MA.
Ada yang menelpon langsung Ketua DPD PDIP Gorontalo, hingga mendatangi langsung Bupati Darwis Moridu. Seakan termakan umpan, oknum tersebut bermaksud memperkeruh suasana, mengajak berkoalisi untuk menyerang Gubernur.
Sayang, dikonfirmasi usai pertemuan, baik Rusli, Darwis, Kris, maupun La Ode, ogah membocorkan siapa oknum itu, dan dari partai apa. Mereka menjawabnya dengan berkelakar kompak. “ah.. kalian (wartawan) sudah tahu itu siapa,” ungkap mereka bercanda.
Tapi yang menurut mereka, informasi yang mereka peroleh itu, akan menjadi bahan pelaporan di pusat (TKN Jokowi – MA).
Sementara itu, menurut pengamat politik, insiden Boalemo bukan bentuk perpecahan koalisi. Justru menurut mereka, jika kondisi yang terbangun seperti pertemuan Moodu, maka insiden itu hanyalah cara Rusli Habibie, untuk mengetahui siapa yang berjuang untuk Jokowi dan siapa yang tidak. tidak bekerja, dan siapa yang malah menggembosi koalisi. Dan menariknya, cara itu berhasil. [*]
Sumber: Tim Media Publisher