Pojok6.id (Buton Tengah) – Bupati Buton Tengah, Dr. H. Azhari, S.STP, M.Si dan Wakil Bupati, Muh. Adam Basan, S.Sos, menghadiri Festival Kande-Kandea Tolandona yang digelar di Lapangan Lamedadi, Kelurahan Tolandona, Kecamatan Sangia Wambulu, Sabtu (12/4/2025).
Festifal acara adat “Kande-Kandea” merupakan tradisi adat turun-temurun masyarakat Tolandona yang terus dilestarikan hingga kini. Kegiatan tersebut diwarnai dengan tarian mangaru dan tarian kolosal serta penyajian makanan tradisional yang ditata dalam talang oleh warga. Tradisi ini sesungguhnya menyambut dan merayakan para kesatria yang menjaga keutuhan kesultanan Buton.
Bupati Buton Tengah, Dr. H. Azhari mengatakan acara adat merupakan bagian dari kekayaan budaya daerah yang mencerminkan identitas, sejarah, dan kearifan lokal masyarakat setempat. Melalui acara adat, nilai-nilai seperti kebersamaan, gotong royong, penghormatan terhadap leluhur, dan pelestarian tradisi diwariskan dari generasi ke generasi.
“Acara adat bukan sekadar tradisi, tapi warisan hidup yang menyatukan masyarakat dan menjaga identitas budaya kita. Di balik setiap prosesi, tersimpan nilai luhur dan cerita masa lalu yang memperkaya bangsa.” ujarnya saat memberikan sambutan.
Namun atas itu, Azhari sangat mengapresiasi atas pelaksanaan Festival Kande-Kandea tahun 2025 ini yang masih terus dijaga eksistensinya sebagai warisan leluhur. “Sebagai Bupati Buton Tengah 2025-2030, saya mohon maaf belum dapat terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan ini karena baru sepekan menjabat. Namun, insya Allah tahun depan kita selenggarakan lebih baik lagi,” katanya.
Dikesempatan yang sama, selain soal acara adat “Kande-Kandea”, mantan rektor inipun menyinggung soal potensi sejarah dan budaya lainnya yang dimiliki Buton Tengah, termasuk keberadaan benteng-benteng tua yang menjadi bukti kejayaan masa lalu. Ia menargetkan untuk mendata dan menghidupkan kembali keberadaan benteng-benteng tersebut sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya.
“Orang yang tidak tahu sejarahnya, adalah orang yang hilang. Kita punya identitas, punya sejarah, dan itu harus kita jaga agar tetap dikenang anak cucu. Kalau bukan kita yang menghargai adat, siapa lagi? Mari kita tempatkan tokoh dan perangkat adat pada porsi yang tepat, khususnya dalam acara-acara adat seperti ini,” pungkasnya.
Sekedar informasi, Festival ini dihadiri oleh Sultan Buton ke-41 Ir. LM. Sjamsul Qamar, MT, IPU bersama perangkat adat Kesultanan Buton, Ketua Majelis Adat Kerajaan Nusantara Kabupaten Muna, Laode Riago, SH, Anggota DPD RI Laode Umar Bonte, Ketua DPRD Buteng, Sa’al Musrimin Haadi bersama anggota, Forkopimda, Kapolres Buteng, Dandim 1413 Buton, mantan Bupati Buteng, H. Samahuddin, SE, para mantan Pj Bupati Buteng, Laode Ali Akbar dan Muh Yusup, Asisten, Staf Ahli, para Kepala OPD lingkup Buteng, Rektor USN Kolaka, tokoh adat, tokoh masyarakat, para camat serta kepala desa/lurah.