LIMBOTO – Sesuai dengan hasil rapat musyawarah para pemangku adat Gorontalo, almarhum David Bobihoe di anugerahi gelar adat Ta O’bubaya Loloopo yang memiliki arti seorang putra terbaik kelahiran Gorontalo yang mengabdikan dirinya diberbagai lini kegiatan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Adat Gorontalo, Karim Pateda.Hasil musyawarah bersama para pemangku adat Gorontalo tersebut dilaksanakan di Rumah Adat Kabupaten Gorontalo.
” Gelar adat itu yang disepakati yaitu Ta O’bubaya Loloopo artinya seorang putra terbaik kelahiran Gorontalo yang mengabdikan dirinya diberbagai lini kegiatan.”Kata Karim Pateda
Lebih lanjut Karim Pateda mengatakan bahwa pemberian Garai terhadap almarhum David Bobihoe merupakan suatu kehormatan atau penghargaan yang tertinggi bagi negeri (ulipu) kepada seseorang yang telah mempunyai hasil karya.
“Karena beliau sebagai mantan Bupati Gorontalo yang telah membangun daerah ini, selama 2 periode, yang juga menyandang salah satu dari Lima gelar adat (Pulanga) yakni Ta’Uwa Lo Lahuwa,”jelasnya
Biasanya dikatakan Karim Pateda untuk pemberian Garai dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, namun dalam kondisi pandemi covid-19 hal itu belum dilakukan, dan baru bisa dilaksanakan pada hari ke 7.
“Jadi saya jelaskan sedikit, gelar adat itu ada dua jenis pertama yang diberikan bagi yang masih hidup disebut Pulanga, kemudian gelar adat yang sudah meninggal disebut Garai. Pemberian pulanga itu merupakan kewajiban bagi negeri dalam memberikan penghargaan bagi yang yang punya karir dan prestasi. Almarhum samasa hidupnya mempunyai karir dan prestasi,” ungkapnya.(Adv-KT09)