Kota Gorontalo – Calon wali kota dari pasangan nomor urut 1, Adhan Dambea mengatakan dirinya tidak merasa menyerang pribadi Marten Taha, saat memberikan pertanyaan dalam debat publik ketiga peserta Pilwako 2018 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Gorontalo, Senin (18/6/2018).
Hal ini disampaikan Adhan Dambea, saat menggelar jumpa pers didampingi pasangannya Hardi Saleh Hemeto dan tim pemenangannya, Selasa (19/6/2018). Ia mengatakan, saat sesi kedua dimana masing-masing calon saling memberikan pertanyaan, dirinya bertanya terkait pemanggilan Marten Taha oleh Kejaksaan Tinggi Gorontalo.
“Yang saya tanyakan adalah terkait kapasitasnya sebagai wali kota yang dipanggil Kejaksaan Tinggi, menyangkut urusan pemerintah bukan pribadi. Dan 7 ruas jalan itu masuk dalam layanan publik, jadi sesuai tema. Sebab informasinya sudah beredar di media cetak dan elektronik,” kata Adhan.
Lebih lanjut Adhan mengatakan, terkait pertanyaan yang diberikan itu bukanlah bentuk menyerang persoalan pribadi, dan ia menyatakan sangat memahami aturan main dalam debat publik, yang tidak bisa menyerang persoalan pribadi calon lain.
“Pemanggilan Kejaksaan Tinggi terhadap wali kota Gorontalo kaitannya dengan pekerjaan proyek 7 ruas jalan, terkait pembangunan infrastuktur yang merupakan bagian dari layanan publik,” ujarnya.
Sementara itu, Marten Taha yang saat debat menanggapi pertanyaan dari Adhan Dambea tersebut mengaku, tidak mengetahui persoalan proyek pekerjaan yang dimaksud Adhan Dambea. Bahkan dirinya mengaku tidak mengetahui kaitanyya Kejaksaan memanggil dirinya.
“Jika saya dipanggil, saya pastikan akan memenuhi panggilan tersebut. Dan jika terbukti, maka saya siap mengundurkan diri dari jabatan saya,” kata Marten menjawab pertanyaan yang dilontarkan Adhan Dambea saat debat publik.
Namun ketika giliran Marten Taha memberikan pertanyaan, ia meminta ijin kepada moderator untuk memberikan pertanyaan yang sama kepada Adhan Dambea, tapi tidak diijinkan oleh moderator. “Kalau memang tidak diijinkan, saya akan taat dengan tata tertib yang ditentukan demi kelancaran jalannya debat,” kata Marten. (idj)