PKL Sepakat PBB Dinaikkan, Wali Kota Adhan: Akan Disesuaikan Luas Lapak

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea didampingi Sekda Ismail Madjid, saat bertemu pedagang kaki lima se-Kota Gorontalo. Foto: iwandije

Pojok6.id (Kota Gorontalo) – Pemerintah Kota Gorontalo rencananya akan menaikkan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di pinggir jalan. Dan hal tersebut disepakati oleh para pedagang.

Kesepakatan itu, disampaikan para pedagang saat menghadiri pertemuan dengan Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea pada Kamis (28/8/2025) di Bandhayo Lo Yiladia (BLY).

“Kami setuju kalau PBB dinaikkan, pak,” ucap pedagang secara kompak.

Read More
banner 300x250

Akan tetapi, mereka berharap angka kenaikan yang akan ditetapkan dan selanjutnya dituangkan dalam Surat Keputusan (SK) oleh Pemerintah Kota Gorontalo bisa dijangkau oleh PKL.

Menaikkan PBB untuk PKL yang jualan di pinggir jalan sendiri, Pemerintah Kota Gorontalo bukan tanpa dasar. Ya, meski tanah yang digunakan milik sendiri, namun sudah dijadikan sebagai lahan komersil atau bisnis.

Hal itu sebagaimana diutarakan Wali Kota Adhan pada pertemuan tersebut.

“Lahan yang bapak dan ibu gunakan memang punya sendiri. Tapi, itu kan sudah dijadikan bapak dan ibu untuk bisnis. Saya juga tak akan melarang, silahkan berjualan. Ini juga sudah jalan sebelum saya menjabat, tiga tahun lalu. Tapi, harus tertib,” ucap Wali Kota Adhan.

Adhan juga memastikan PBB yang dinaikkan  disesuaikan dengan ukuran masing-masing PKL. Selain itu, hasilnya dipastikan akan kembali lagi kepada warga masyarakat melalui pembangunan berbagai sektor.

“Saya ini ingin membangun dan memperbaiki infrastruktur di Kota Gorontalo, satu diantaranya jalan yang saat ini sudah rusak. Tapi, terkendala dengan anggaran. Setiap bulan kita bayar hutang PEN, miliaran rupiah. Terpaksa keinginan saya harus saya pendam,” ungkap Wali Kota Adhan.

Dia tak akan memaksa PKL untuk memenuhi kenaikan PBB. Yang tak setuju, Wali Kota Adhan meminta untuk tidak berjualan lagi di pinggir jalan, namun di pasar-pasar yang telah disediakan Pemerintah Kota Gorontalo.

“Ada Pasar Sentral, Pasar Moodu, Pasar di Dungingi. Di Sentral itu ada ratusan lapak yang bisa bapak dan ibu gunakan,” tandasnya.

Pertemuan dengan para Pedagang Kaki Lima (PKL) se-Kota Gorontalo ini, dihadiri oleh seluruh pedagang dari 9 Kecamatan, dan dilaksanakan dalam 2 hari. Di hari pertama, Kamis (28/8/2025) dihadiri oleh pedagang yang berasal dari Kecamatan Dumbo Raya, Kota Selatan dan Hulonthalangi (sesi 1), Kecamatan Kota Barat, Sipatana dan Kecamatan Dungingi di sesi kedua. Dan pertemuan hari kedua, Jumat (29/8/2025) dihadiri oleh pedagang yang berasal dari Kecamatan Kota Utara, Kota Tengah dan Kota Timur. (adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60