Gorontalo Utara – Peringatan Hari Juang Kartika (HJK) TNI AD akan dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo Utara. Kegiatan ini akan dirangkaikan dengan peringatan HUT Korem 133 nani Wartabone yang pertama.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Danrem 133 nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold Aristoteles bersama jajaran saat menemui Bupati Indra Yasin di hari pertama dirinya masuk kerja untuk periode keduanya, di Aula Tinepo kantor Bupati Gorut, Jumat (7/12/2018).
Bupati mengatakan, akan mengerahkan seluruh OPD agar turut berpatisipasi untuk menyukseskan perayaan tersebut. “Alahmdulillah dihari pertama saya kerja pasca dilantik, menerima kunjungan tamu terhormat bapak Danrem 133 Nano Wartbone. Untuk itu, saya meminta kepada seluruh OPD agar turut serta ambil andil dalam persiapan acara besar ini,” kata Indra.
Dalam kesempatan tersebut, Danrem 133 nani Wartabone, Kolonel Czi Arnold Aristoteles menjelaskan, dipilihnya Kabupaten Gorontalo Utara sebagai lokasi pelaksanaan Hari Juang Kartika 2018, karena Gorut merupakan daerah yang strategis.
“Gorut memiliki armada TNI yang lengkap, serta memiliki nilai historis dan politisnya. Dan tentu agar Gorut lebih diperhatikan dalam sisi pertahanannya. Ini juga untuk membuktikan, bahwa Korem punya arti dalam membantu pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” jelasnya.
Danrem juga mengatakan, pihaknya siap dan membuka diri untuk bekerjasama dengan pemerintah, termasuk Pemerintah Daerah Gorontalo Utara.
“Saya mengajak, baik pemerintah provinsi maupun kabupaten, apapun yang ingin dibantu kami siap membantu. Tidak hanya 100%, 125% kalau bisa, karena bagi kami, Pertahanan yang kuat adalah masyarakat yang sejahtera,” pungkasnya.
Rencananya peringatan Hari Juang Kartika 2018 rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2018, yang akan diisi dengan sejumlah kegiatan diantaranya, Doa bersama, upacara parade, demonstrasi, pemberian tali asih, pemberian kunci RTLH (Mahyani), penandatanganan MoU PKS BOB (Biaya Operasional Bhabinsa) dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Gorut, devilley, penanaman pohon, peninjauan baksos (donor darah, khitanan, dan pengobatan massal), dan ditutup dengan panggung hiburan rakyat. (rls/idj)