GORONTALO – Upaya Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mensosialisasikan pencegahan dan penanganan virus corona terus dilakukan. Baik lewat media massa, media sosial, media elektronik hingga pertemuan dengan masyarakat.
Seperti yang dilakukan pada Senin (23/3/2020), Gubernur Rusli Habibie didampingi oleh Kepala BKD Provinsi Gorontalo, Kepala BPBD, Kepala Badan Diklat, Kepala Dinas PUPR, Plt. Sekretaris Dinas Dikbudpora, dan Plt. Kepala Dinas Kesehatan, lewat Dialog Spesial Gubernur Menyapa yang disiarkan langsung melalui LPPL Radio Suara Rakyat Hulondalo. Turut hadir pula Direktur Utama RSUD Hasri Ainun Habibie serta dr. Triyanto S. Bialangi.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala BPBD Provinsi Gorontalo, Sumarwoto menyampaikan, bahwa penetapan status siaga darurat non bencana alam ini bukan tanpa alasan. Ada berbagai peraturan yang mendasari pengambilan keputusan ini.
“Kami sampaikan bahwa penetapan status siaga darurat non bencana alam ini yang pertama berdasarkan UU nomor 24 tahun 2008 dan juga Kepres nomor 7 tahun 2020. Ada juga Perpres nomor 17 tahun 2018. Pak Gubernur sangat hati-hati dalam mengambil keputusan ini, beliau berulang kali juga meminta kami untuk mengkaji hal ini,” ungkap Sumarwoto.
Penetapan status ini, lanjut Sumarwoto, bukan berarti Gorontalo sudah positif terpapar virus mematikan tersebut, melainkan sebagai bentuk antisipasi agar seluruh pihak bergerak serentak untuk mencegah masuknya wabah corona ke Gorontalo.
“Melalui penetapan ini, pemprov dan kabupaten kota bisa menggerakkan segala potensi yang ada, baik itu SDM, peralatan dan logistik untuk melakukan pencegahan. Contoh yang nyata adalah pemeriksaan di pintu-pintu masuk, seluruh SDM dan peralatan digerakkan kesitu, supaya kita tidak berlanjut ketahap yang lebih serius lagi,” lanjut Sumarwoto.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Dikbudpora Provinsi Gorontalo, Roni Mamu mengungkapkan, kebijakan belajar dan bekerja dari rumah bagi siswa dan ASN di Provinsi Gorontalo jangan disalah artikan sebagai hari libur. Libur belajar dan bekerja.
“Kami pastikan juga siswa mengikuti pelajaran dengan sistem daring, melalui berbagai aplikasi. Ada Google Zoom, Ruang Belajar, banyak sekali. Kami juga pastikan absensi siswa lewat online sehingga kami bisa memantau siswa, agar dia tidak kemana-mana,” tutur Roni
Di akhir dialog, Gubernur Rusli Habibie menegaskan upaya pemerintah mencegah dan mengatasi penyebaran virus corona ini butuh dukungan dan partisipasi masyarakat. Ia menilai, segala upaya pemerintah akan menjadi sia-sia jika masyarakat tidak mematuhi imbauan pencegahan virus corona yang sudah ada.
“Lebih baik mencegah dari pada mengobati. Ini inti dari pembicaraan kita hari ini. Walaupun upaya kami sudah maksimal, tanpa ada kesadaran dan partisipasi dari masyarakat maka akan sia-sia. Hanya satu nyawa kita, kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi. Intiny adalah kesadaran masyarakat. Mari kita dengar, laksanakan dan pelajari,” tutup Rusli. (adv)
Sumber: Humas Pemprov Gorontalo