Gorontalo – Seminggu menjelang Lebaran, Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo bersama Basarnas, TNI-POLRI, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) mendirikan tiga posko mudik lebaran, di wilayah yang dinilai padat dari hasil evaluasi pelaksanaan tahun lalu.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan tiga titik yang didirikan posko tahun ini, diantaranya Bandar Udara Djalaludin, Terminal 42 Andalas, dan Pelabuhan Penyeberangan Gorontalo, yang mendapat perhatian khusus hasil evaluasi pelaksanaan tahun lalu.
“Ketiga Posko Mudik yang dibangun tersebut merupakan lokasi yang dinilai paling padat aktivitasnya, baik mudik maupun arus balik,” kata Jamal.
Dirinya juga menambahkan, untuk rencana penambahan moda transportasi baik udara dan laut, tergantung dari animo atau lonjakan jumlah penumpang nanti.
“Kalau untuk angkutan udara, tergantung perkembangan nanti dilapangan. Jika animo tinggi maka pemerintah akan menambah ekstra flight, begitu pula dengan penyebrangan laut jika lonjakan penumpang terjadi, akan disiasati dengan mengatur frkewensi keberangkatan kapal,” lanjutnya.
Untuk Lebaran tahun ini, penumpang yang biasa menggunakan kapal Pelni diperkirakan akan menggunakan transportasi lain. Hal ini dikarenakan sejak H-10 hingga lebaran nanti, tidak ada jadwal kapal Pelni yang akan tiba di Gorontalo.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi posko penyebrangan tahun ini. Karena penumpang yang biasa dilayani oleh PT.Pelni, sejak H-10 hingga lebaran tidak ada pelayaran ke Gorontalo, dan ini dipastikan akan menggunakan penyebrangan,” tutupnya.
Persiapan untuk menghadapi arus mudik lebaran tahun ini sudah dilakukan sejak bulan Mei kemarin, dan untuk peralatan penunjang yang ada di tiga posko mudik tahun ini dinyatakan sudah siap. (idj)