Pojok6.id (DPR-RI) – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel, menilai jumlah kaum wanita di jabatan-jabatan publik masih jauh lebih kecil dari proporsi populasinya, yang sekitar 49,5 persen dari total penduduk Indonesia.
“Masih ada bias gender. Karena itu kaum wanita harus merebut jabatan-jabatan publik,” katanya, Jumat (9/9/2022).
Hal itu ia sampaikan saat memberikan pidato dalam acara pembukaan Musyawarah Nasional XI Wanita Syarikat Islam di Jakarta. Acara itu dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara virtual. Dalam pembukaan organisasi yang dipimpin Prof Dr Valina Singka Subekti itu hadir, antara lain, Presiden Lajnah Tanfidziyah Syarikat Islam Hamdan Zoelva, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Gobel mengatakan, dalam sejarah Indonesia, kaum wanita memiliki jejak yang kuat. Bahkan di antara mereka ada yang memimpin perang seperti Cut Nyak Dien dan Laksamana Malahayati. Di Jawa, Ratu Kalinyamat menjadi promotor pengiriman armada kapal perang terbesar untuk menyerbu penjajah Portugal di Selat Malaka.
“Kontribusi kaum wanita itu terus berlangsung hingga kini di berbagai bidang. Wanita yang menduduki jabatan publik masih jauh dari proporsinya. Padahal kualitas wanita Indonesia sama baiknya dengan kaum pria,” ungkap Gobel.
Untuk itu, Gobel mengajak para aktivis Wanita Syarikat Islam untuk tak berhenti berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.
“Fokus pada pembangunan kualitas sumberdaya manusia. Karena kualitas sumberdaya manusia yang unggul akan menjadi pembeda dalam transformasi suatau bangsa,” katanya.
Ia menyebutkan, bangsa yang unggul adalah bangsa dengan karakter yang kuat.
“Bukan yang lembek. Jadilah wanita pejuang,” katanya.
Gobel mengingatkan, kondisi geopolitik dunia yang tak stabil seperti perang Rusia-Ukraina telah telah mengganggu pasokan barang di seluruh dunia.
“Harga-harga jadi naik,” katanya.
Hal ini membutuhkan solusi dari tiap bangsa, termasuk dari Wanita Syarikat Islam.
“Munas ini diharapkan bisa melahirkan konsepsi-konsepsi di bidang sosial, budaya, dan ekonomi,” katanya.
Menurutnya, banyak orang yang berpendapat bahwa Indonesia kekurangan dana.
“Itu harus dikoreksi. Jumlah penduduk yang 275 juta serta kekayaan alam Indonesia yang berlimpah merupakan modal yang sangat besar. Yang penting harus bersatu. Seperti lidi, jika bersatu menjadi kuat,” katanya.
Selain itu, Gobel juga mengatakan Wanita Syarikat Islam bisa melahirkan lebih banyak lagi kader-kader bangsa.
“Indonesia sangat membutuhkan partisipasi semua pihak untuk membangun negeri ini,” katanya.