UNG – Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa UNG (GEMA UNG) mengelar unjuk rasa menolak kebijakan rektor tentang pengaturan Ormawa. GEMA UNG yang merupakan gabungan organisasi mahasiswa (ormawa) menggelar aksi di depan gedung rektorat, Jumat (11/12/2020).
Gunawan Rasid, jendral lapangan masa aksi dalam orasinya mengatakan pengambilan kebijakan rektor mengenai pengaturan ormawa selama ini tidak melibatkan mahasiswa dan pengaruhnya merugikan mahasiswa.
“Pengambilan kebijakan oleh rektor untuk ormawa-ormawa yang ada di UNG tidak pernah melibatkan mahasiswa. Terutama pemberlakuan jam malam beraktivitas di kampus, ada juga edaran dari rektor bagi ketua-ketua yang dituntut segera melaksanakan mubes sedangkan waktu menjabat belum sampai satu tahun” Kata Gunawan.
Selain itu, masa aksi melalui penyampaian Gunawan juga menuntut agar Wakil Rektor III UNG dan Komisi Pemiliah Langsung (KPL) pemilihan Presiden BEM menunda seluruh tahapan pemilihan BEM. Permintaan penundaan karena para mahasiswa menilai tahapan yang ada tidak mengakomodir kepentingan mahasiswa.
“Dalam Permendikbud Nomor 155 Tahun 1998, jelas menerangkan mekanisme dan tata kelola organisasi mahasiswa itu diatur oleh mahasiswa. Sedangkan untuk ajang pemilihan presiden BEM ini, pengambilan kebijakan untuk waktu dan tahapan pemilihan, mahasiswa sama sekali tidak dilibatkan”Jelas Gunawan.
Sementara itu, Fence Wantu, Wakil Rektor II Bidang Administrasi dan Keuangan, Universitas Negeri Gorontalo saat menerima masa aksi mengatakan secara prinsip menerima semua tuntutan dari para mahasiswa. Ia pun berjanji segera menyampaikan kepada rektor dan juga wakil rektor III yang berhubungan langsung dengan kebijakan dari tuntutan yang disampaikan oleh masa aksi
“Saya sebagai pimpinan yang tersisa disini, telah menerima dan akan menyampaikannya secara langsung kepada Rektor dan Wakil Rektor III. Melihat juga tuntutan yang dibawa oleh masa aksi berkaitan dengan tugas dan wewenang dari Wakil Rektor III”Tandasnya. (Aan)