POHUWATO – Dinas lingkungan hidup (DLH) Pohuwato menyoroti pengelolaan lingkungan yang tidak terkendali berdampak pada kerusakan dan berakibat bencana alam. Mengingat saat ini bencana banjir kerap terjadi di beberapa titik di Pohuwato saat terjadi hujan deras lebih dari tiga jam.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pohuwato, Bahari Gobel menyampaikan, bencana alam tersebut akibat pengelolaan lingkungan yang tidak terkendali. Baik itu pengelolaan pertambangan maupun pembukaan lahan pertanian di wilayah tidak strategis.
“Semua orang tahu dampak lingkungan masalah pertambangan, sudah pasti lingkungan ada yang rusak, contoh sedimen yang masuk di lahan pertanian itu akibat pertambangan kerusakan lahan di atas. akibat juga masalah lain itu akibat pembukaan lahan lahan pertanian, perkebunan, ini juga susah dihindari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pohuwato, Bahari Gobel, Selasa, (26/1/2021)
Menurutnya, pengelolaan lingkungan untuk lahan pertanian maupun perkebunan yang baik perlu disosialisasikan kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk pengelolaan jangka panjang dan meminimalisir bencana alam.
“Sebenarnya ini peran dari dinas pertanian, bagaimana dia kebawah memberikan penyuluhan kepada petani, pekebun itu sudah diatur masalah kemiringan,” harapnya
Ditahun 2021, dinas lingkungan hidup telah merencanakan program reboisasi hutan. Kerjasama dengan lembaga terkait yang berkompeten telah dilakukan. Khususnya kawasan hutan yang tanggung jawabnya ada pada Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Tapi kita ada upaya untuk pertambangan itu tahun ini kita akan program kan untuk penanaman kembali pohon pohon sudah dirusak. kita sudah kerjasama dengan Bapedas, kerjasama dengan BKSDA, kerjasama dengan KPH. karena yang rusak itu ada dicagar alam, ada di hutan lindung,” imbuhnya.(Nal)