Pojok6.id (Pohuwato) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato, Fidi Mustafa menyampaikan, bahwa pihaknya telah menerima hasil Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), terkait lima merek obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (eg) dan dietilen glikol (deg).
Ia mengatakan kelima jenis obat tersebut, akan diawasi peredarannya untuk sementara waktu. Bersama Polres, pihaknya akan mendatangi tempat-tempat fasilitas kesehatan di Pohuwato, guna melakukan pemantauan dan memberikan himbauan.
“Ini kewenangan BPOM. Tapi langkah antisipasi Dinas Kesehatan akan mengagendakan bersama Polres, untuk melakukan kunjungan ke apotik untuk melakukan imbauan dan pemantauan,” Fidi Mustafa, Senin (24/10/2022).
Meskipun di Pohuwato belum ditemukan kasus yang mengarah pada gejala penyakit ginjal anak, namun imbauan untuk tidak sembarangan membeli obat sirup anak terus disosialisasikan.
“Diperintahkan memantau semua fasilitas kesehatan, untuk sementara tidak menggunakan obat sirup dalam pe-resepan pemberian obat, sampai ada pemberitahuan dari menteri kesehatan,” Imbuhnya.
Adapun hasil sampling dan pengujian terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, terdapat 5 merek yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (eg) dan dietilen glikol (deg), diantaranya:
1.Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, botol plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.