Cerita Syarif Mbuinga Putus Penyebaran Covid-19 di Pohuwato

Bupati Pohuwato,Syarif Mbuinga saat memakaikan masker kepada pengendara. (Foto:Istimewa)

– “Disiplin protokol kesehatan.Pakai masker jika berada di luar rumah, rajin cuci tangan dan hindari kerumunan,” Kata , Bupati Pohuwato.

Kalimat patuh protokol kesehatan covid-19 itu selalu jadi pesan yang disampaikan oleh Syarif Mbuinga setiap kali menghadiri kegiatan didaerahnya.

Covid-19 memang membuat setiap orang harus waspada terhadap penyebarannya.   WHO bahkan telah menetapkan penyakit yang diakibatkan virus corona itu sebagai pandemi karena penyebarannya di dunia begitu cepat.

Read More
banner 300x250

Itu juga yang disadari oleh Syarif Mbuinga. Bupati Pohuwato yang biasa disapa Pasisa Syarif itu menyadari potensi penularan covid-19 bisa terjadi dimanapun dan siapapun tanpa mengenal strata sosial.

Langka pencegahan pun turut ia dilakukan.Peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dimaksimalkan demi memutus virus tersebut.

Ditengah upaya itu, tetap saja ada stafnya yang terkena covid-19. Hari itu, Pasisa Syarif menerima informasi bahwa Sekretaris pribadi Ketua TP PKK Kabupaten Pohuwato, yang selama ini mendampingi istrinya positif terpapar covid-19.

Tidak ada pilihan lain bagi Pasisa Syarif selain mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ia dan keluarganya pun menjalani karantina mandiri sambil menunggu hasil test yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.

Diakhir masa jabatannya sebagai bupati, Pasisa Syarif terus berjuang untuk memastikan pelayanan kesehatan masyarakatnya dapat terpenuhi dan terhindar dari covid-19.

Menyikapi pandemi covid-19, Syarif menyebut harus selalu mengedepankan sikap proaktif dalam forum koordinasi pimpinan daerah. Dirinya ingin menyatukan sikap yang terukur sehingga pekerjaan besar itu akan menghasilkan kebijakan untuk diterapkan daerah.

“Kalau dulu kita berjuang dengan mengangkat mengangkat senjata. Sekarang kita berjuang melawan kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham paham radikal termasuk berjuang melawan pandemi covid-19,” Tegasnya dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November 2020.

Tidak cukup satu kali pertemuan, sering kali dalam sehari dua sampai tiga kali koordinasi dilakukan untuk evaluasi terhadap kebijakan yang diambil.

“Tadi sore sudah dikumpul para pemilik usaha warkop, kafe, kaitan dengan tindakan hari ini dan seterusnya sudah masuk pada tindakan memberikan satu penegasan kepada pelanggar protokol covid-19,” ucap Syarif setelah mengeluarkan kebijakan pendisiplinan

Selain persoalan covid-19, sebelum purna tugas sebagi bupati, Pasisa Syarif  menegaskan tugas akhir yang tidak tidak kalah penting yaitu pelaksanaan pilkada serentak 9 desember 2020.

“Walaupun pada hakikatnya tugas saya tidak akan pernah selesai”Imbuh Pasisa Syarif. (Nal)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60