Alih Fungsi Daerah Aliran Sungai Alo Jadi Penyebab Banjir di Kabupaten Gorontalo

Sungai Alo
Seorang warga di Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo tengah membersihkan lumpur usai banjir melanda pemukimannya pada Kamis 4 November 2021. (Foto : Andri Arnold)

Pojok6.id () – Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Muhammad Kasim mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Kabupaten Gorontalo diakibatkan meluapnya air di Sungai Alo yang tidak dapat menampung debit air karena curah hujan yang tinggi.

“Kalau kita perhatikan, banjir yang terjadi membawa banyak lumpur. Hal ini terjadi karena adanya erosi yang terjadi di lahan-lahan terbuka. Akhirnya itulah yang menyebabkan banjir bersamaan dengan lumpur,” ungkapnya.

Lebih lanjut, kata Kasim untuk penanganan banjir tersebut harus dimulai dari hulu dengan menghijaukan kembali Daerah Aliran Sungai (DAS) Alo yang sebagian besar sudah dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Read More
banner 300x250

“Pembangunan bangunan sipil di hilir seperti tanggul atau drainase tidak akan efektif jika daerah hulu tidak diperhatikan. Untuk di daerah hilir sebaiknya dibangun drainase yang saling menyambung,” tuturnya.

Senada dengan Kasim, Dosen Jurusan Ilmu Teknik Kebumian UNG, Sunarty Eraku menambahkan bahwa saat ini DAS Alo telah mengalami erosi yang diakibatkan adanya pengalihan fungsi lahan.

“Hasil riset saya pada tahun 2010 menemukan gundulnya puncak-puncak gunung di DAS Alo akibat alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian jagung, sehingga mengakibatkan erosi. Dari bawah mungkin kita melihat masih rimbun seperti hutan, tetapi di atas sebenarnya sudah gundul,” ujarnya.

Ia menjelaskan ketika curah hujan tinggi, erosi menyebabkan tanah tidak dapat menampung air hujan dan aliran air langsung menuju ke sungai kemudian meluap sehingga terjadi banjir.

“DAS Alo tidak cocok untuk menjadi lahan pertanian, seharusnya DAS Alo menjadi daerah tangkapan air,” pungkasnya. (Rls/Adv/Ryn)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60