Tony Ishak: Ada Yang Sibuk Cari “Kambing Hitam” Jelang Putusan WNA Cina

kambing hitam
Ketua Forum Penambang Rakyat (FPR) Bone Bolango, Tony Ishak (kiri) bersama Pembina FPR Bone Bolango, Supriadi Alaina (kanan). Foto: istimewa

Pojok6.id (Peristiwa) – Ketua (FPR) , Tony Ishak mengatakan ada oknum yang sibuk mencari “”, jelang sidang putusan perkara Bone Bolango yang melibatkan empat Warga Negara Asing (WNA) asal Cina sebagai terdakwa.

Menurutnya, dalam perkara Batu Hitam ilegal yang melibatkan WNA ini, jangan ada yang mendekonstruksi persoalan tersebut, apalagi sampai melimpahkan kesalahan itu kepada orang lain.

“Harusnya yang dibuktikan adalah tidak terlibatnya WNA itu, mulai dari penerapan pasal yang digunakan yaitu Pasal 158 dan pasal 161 undang-undang Mineral dan Pertambangan, bukan kemudian mencari dan kemudian menuding orang lain yang salah,” tegas Tony.

Read More
banner 300x250

Dari pemberitaan media online yang ia dapati, lanjut Tony, menyebutkan jika F alias Famli adalah aktor yang seharusnya disalahkan dalam perkara tersebut.

Menurutnya bahwa, Famli dalam fakta persidangan sudah menjelaskan siapa dirinya, dan apa kedudukannya dalam perkara tersebut. Dia (Famli) adalah penambang.

“Membangun opini dalam sebuah persoalan sah-sah saja, akan tetapi jangan melimpahkan atau menuding kesalahan secara nyata kepada seseorang, itu yang salah. Ini pendapat saya, kalau ada pendapat lain, ya silahkan saja,” tegas Tony Ishak.

Sebelumnya, Pembina Forum Penambang Rakyat (FPR) Bone Bolango Supriadi Alaina meminta kepada sesama penambang untuk tidak saling mencari “Kambing Hitam” dalam polemik Batu Hitam.

Sidang putusan perkara Batu Hitam ilegal Bone Bolango terjadwal akan dilaksanakan pekan ini.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60