Bupati Syarif Ingin Tindakan Yang Terukur Soal Pendidikan dan Peserta Didik

Peserta Didik
Bupati Syarif Mbuinga (kiri) bersama Kadis Pendidikan Rudy Daenunu (kedua dari kiri atas) saat melakukan rapat bersama kepala sekolah se Pohuwato melalui virtual Foto: Humas Pemda

POHUWATO – Bupati Pohuwato Syarif Mbuinga menggelar rapat secara virtual bersama seluruh kepala sekolah se-Pohuwato di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato. Didampingi Kepala Dinas Pendidikan Rudy Daenunu beserta jajaran, Bupati dua periode ini membahas wacana pengaktifan kembali sekolah dimasa pandemi Covid19.

“Setelah masa orientasi bagi siswa baru, baik Kementerian Pendidikan, Pemeritah Pusat, Pemerintah Provinsi dan kita Pemda Pohuwato terus membangun suatu diskusi, komunikasi, bagaimana rencana berikutnya terkait dengan melakukan proses belajar dan mengajar secara konvensional,” kata Bupati Syarif pada Kamis (23/7/2020).

Syarif menjelaskan ada dua pilihan yang sedang dibahas, diantaranya mengembalikan aktivitas belajar kembali ke sekolah untuk mencegah kebosanan dan kejenuhan siswa peserta didik, atau tetap terus melakukan pembelajaran dirumah untuk mencegah penyebaran Covid19 di Sekolah.

Read More
banner 300x250

“Pemerintah mengambil satu kebijakan terhadap ancaman serius Covid19, olehnya memilih bahwa tidak pilihan lain, memindahkan proses belajar mengajar ke rumah, demi untuk keselamatan anak. Tapi akankah hari ini, yang kita harapkan mereka aman, apakah anak tersebut tetap berada dirumah? apakah anak tersebut tidak kemana mana?,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, sejak bulan Maret lalu proses belajar mengajar yang telah dipindahkan ke rumah, yang diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid19 di kalangan peserta didik. Hal ini menjadikan peran ganda sebagai orang tua sekaligus sebagai guru dirumah sangat diharapkan.

“Namun, dalam kajian yang dilakukan selama ini, dengan melihat kenyataan dan temuan dilapangan peran ganda orang tua tersebut diyakini berjalan tidak efektif.

Saat ini, Pemerintah daerah masih melakukan kajian akan wacana pengaktifan kembali proses belajar mengajar secara konvensional ditengah Pandemi.

Ia menegaskan, aktivitas belajar dirumah yang di wacanakan akan dipindahkan ke sekolah hal ini masih dalam kajian dan pendalaman yang matang.

“Mereka dengan waktu yang cukup panjang sampai dengan saat ini, mereka anak-anak merasa jenuh, bosan ini kondisi yang ditemukan kondisi psikologis anak saat ini. Kalaupun kita mau memindahkan kembali aktivitas belajar dirumah ke sekolah, itu masih dalam bentuk sesuatu yang perlu kita dalami,” pungkasnya. (KT11)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60