POHUWATO – Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pohuwato dr. Syahrawanti Abas mengungkap bahwa tuberkulosis atau TBC masih menjadi penyakit nomor satu paling berbahaya di Pohuwato. Data itu sesuai dengan laporan yang disampaikan ke dinas kesehatan hingga pada pada akhir tahun 2020.
“10 penyakit terbesar masih TBC (urutan pertama). setiap saat evaluasi, ada itu penyakit TBC perbulan. jika dibandingkan dengan covid-19. TBC lebih bahaya,” kata dr. Syahrawanti Abas, Rabu (6/1/2021).
Selain TBC, ia menyebut Dinas Kesehatan Pohuwato memberikan perhatian khusus kepada penanganan penyakit menular seperti penyakit demam berdarah.Apalagi,saat ini telah memasuki musim penghujan.
Demam berdarah biasanya kata dr. Syahrawanti, menyerang masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.Kecamatan Marisa masuk dalam daftar wilayah yang menjadi perhatian Dinas Kesehatan Pohuwato.
“Kadang kita terfokus pada covid padahal ada beberapa kegiatan yang memang membutuhkan konsentrasi cukup tinggi. misalnya DBD karena sedang musim penghujan karena sedang musim penghujan. untuk penanggulangan DBD juga kami siap. dananya juga ada. DBD lebih didaerah perkotaan,” ungkap dr. Syahrawanti
Sedangkan untuk penyakit malaria di Pohuwato, Ia memastikan tidak ada kasus yang dilaporkan.
“Justru malaria yang zero (nol kasus malaria) dan akan dideklarasikan zero malaria di awal bulan februari sebelum berakhirnya masa jabatan pak Bupati Syarif Mbuinga,” imbuhnya.(Nal)