Boalemo – Tak ada yang aneh memang jika listrik padam secara tiba-tiba. Namun bagaimana jika listrik padam di saat yang tidak tepat? Tentu tidak mengenakan bukan?
Begitulah yang dirasakan oleh anggota DPRD Kabupaten Boalemo, yang tengah melakukan sidang paripurna terkait penyampaian pidato pengantar bupati, atas laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) kepala daerah Kabupaten Boalemo tahun 2019, diruang sidang DPRD Kabupaten Boalemo pada Jum’at (5/4/2019) malam.
Belasan anggota DPRD Boalemo terpaksa melanjutkan sidang di tengah gelap gulita, karena pembangkit listrik di gedung wakil rakyat tersebut tengah dalam perbaikan.
Alhasil, Hariyanto Mamangkey Aleg Fraksi PDIP serta Muslimin Haruna dari Fraksi Gerindra, harus membacakan pemandangan umum fraksi-fraksi hanya dengan menggunakan cahaya senter telepon genggam (HP), serta tanpa pengeras suara.
Pelaksanaan rapat di ruang sidang yang gelap ini pun berlangsung hampir satu jam lamanya. Jalannya sidang di kegelapan ini sempat mendapat interupsi dari salah satu kader Partai Golkar, Ferry Pandju.
Ferry hanya berkomentar terkait minimnya fasilitas yang ada di DPRD, sehingga tugas sepenting paripurna pun bisa mendapatkan hambatan.
“Kalau hanya automatic control yang bermasalah, masa perbankkan bisa mengadakan sementara kita yang melakukan penganggaran tidak mampu,” tegas ketua Badan Kehormatan Ferry Pandju..
Akibat padamnya listrik, beberapa agenda seperti sambutan Wakil Bupati Boalemo Anas Yusuf terpaksa tidak dilaksanakan.
Selang beberapa menit usai pembacaan pemandangan umum fraksi-fraksi, listrik kembali menyala dan Ketua DPRD Boalemo Oktohari Dalanggo langsung menutup sidang paripurna tersebut. (tro)