Pojok6.id (Buton Tengah) – Sejak dilantik sebagai Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah, Muhammad Yusuf selalu menggaungkan visi peningkatan ekonomi dan penuntasan kemiskinan melalui program pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM dan Koperasi.
Hal itu terlihat dari penyampaiannya, baik melalui acara resmi Pemkab Buteng maupun keterangan kepada awak media, agar seluruh pihak khususnya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Buteng, agar mendukung serta berkoordinasi dengan dalam mewujudkan visi yang ingin dicapai.
Sehubungan dengan hal tersebut, dua Kepala OPD yakni Kepala Dinas Koperasi dan UMKM serta Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buteng, mengaku bersyukur dan menyambut baik program yang dicanangkan oleh Pj. Bupati Buteng Muhammad Yusuf tersebut.
Kadis Koperasi dan UMKM, Haruni menuturkan, selama ini program pemberdayaan di intansi yang ia pimpin kurang mendapatkan dukungan anggaran dari daerah. Bahkan mirisnya, kata Dia, kendaraan dinas sebagai pendukung kerja-kerja staf dilapangan, sama sekali tidak pernah diadakan.
Dalam mendukung penuh apa yang telah dicanangkan Pj Bupati Buteng, Dinas Koperasi mengambil langkah untuk melengkapi data serta pelatihan dan pengawasan, juga menjadi poin penting untuk bisa menyelaraskan program yang akan di lakukan kedepannya.
“Ini jadi suatu kesyukuran buat kami, karena selama ini koperasi tidak memiliki perhatian yang serius. Kemudian tiba-tiba masuk dalam visi yang akan diunggulkan oleh Pj Bupati Buteng, ini akan menjadi langkah awal kami pertama-tama kita akan lengkapi pendataan,” papar Haruni saat ditemui di ruang pribadinya, Selasa (07/06/22)
Oleh karena itu, pihak Dinas Koperasi harus mendata lebih duu kemudian untuk bagaimana lebih maju, seperti pelatihan-pelatihan pengawasan di lapangan.
“Karena dinas ini tidak diperhatikan selama ini sehingga jadi kecil seperti ini, jadi program itu saya harus kemukakan dulu alasan mendasar kenapa selama ini mandek. Salah satunya program pelatihan perkoperasian itu anggarannya minim,” sambungnya
Lebih lanjut, Haruni mengungkapkan, terdapat 87 koperasi tetapi yang aktif hanya sekitar 22 koperasi tetapi yang melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) hanya sekitar 10.
“Koperasi di Buton Tengah ini berdasarkan Data itu ada 87, namun dari jumlah tersebut hanya ada 22 koperasi yang aktif. Dan dari 22 itu hanya 10 koperasi yang rutin setiap Tahunnya Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Sehingga kemarin sempat saya laporkan kepada Pj Bupati bahwa hanya 10 Koperasi di Buteng ini karena mengingat yang Aktif melakukan RAT itu memang hanya 10 koperasi itu tiap Tahunnya,” jelas Haruni.
Ditempat terpisah, Kadis Perikanan dan Kelautan Buteng, Rizal juga ikut memberikan dukungan penuh serta apresiasi terhadap visi yang disampaikan oleh Pj Bupati Buteng Muhammad Yusuf mengenai pemberdayaan.
Kata Rizal, dalam rangka mwujudkan visi Pj. Bupati Dinas Perikanan dan Kelautan Buteng bakal menggenjot program pemberdayaan komoditas ikan teri, yang sudah direncanakan sejak tahun 2021.
Ia menambahkan, pihaknya telah mendorong kemandirian dan membantu kesejahteraan nelayan ikan teri yang masing-masing didukung pula pada program optimalisasi alat tangkap yang tersebar di Beberapa kecamatan.
“Fasilitas tangkap ikan teri kita yang ada di masyarakat itu sebanyak 220 unit. Dan untuk mendukung program PJ Bupati mengenai alat tangkap itu sudah lebih. Alat tangkap tersebut menyebar mulai dari desa Terapung sampai Mawasangka Timur. kemudian semua alat yanng tersebar di buton tengah ini sudah cukup untuk penangkapan teri,” Tutur Rijal saat di wawancara di depan kantor Bupati Buton Tengah, Kamis (02/06/2022).
Rijal menyebut program yang telah direncanakan sejak tahun 2021 ini, akan diusulkan melalui Anggaran Perubahan dan apabila disetujui maka pihaknya akan mengambil langkah awal dengan mengadakan pelatihan bagi masyarakat yang memiliki potensi dalam pengolahan ikan teri.
“Nanti sekarang kita akan melapor pada Bupati dalam bentuk dukungan anggaran supaya kita mengadakan pelatihan kepada masyarakat yang ingin mengolah hasil produksi perikanan. Akan kita ajukan di anggaran perubahan jika di setujui, kalau tidak berarti kita mulai di tahun 2023. Jadi itu target kami bagaimana masyarakat bisa menghasilkan pendapatan rumah tangga mereka dari berbagai olahan ikan teri,” jelasnya.
Secara strategis sasaran dari Aktifitas Ekspor ikan teri ini dapat menjadikan produk unggulan di Buteng dikenal diluar Pulau Buton. Terbukti dengan ekspor yang selama ini tercatat setiap tahunnya rata-rata berkisar 1.200 Ton yang terkirim di daerah pulau jawa.
“Potensi teri kita yang ada di Buteng ini berkisar dari bulan Mei sampai Desember itu produksi teri terbesar sedangkan di bulan Januari sampai april itu memasuki musim barat dimana masa istirahat perbaikan alat tangkap.dan kita punya produksi pertahun itu rata-rata sampai di atas kurang lebih 1.200 Ton,” ungkapnya.
Meski sistem penjualan yang dilakukan selama ini masih dalam bentuk gelondongan, namun pihak Pemda Buteng melalui Dinas Perikanan terus berupaya agar kedepannya seluruh aktifitas Ekspor-Impor ikan teri Buton Tengah memiliki brand tersendiri, yang bertujuan untuk memperkenalkan produk Unggulan Daerah dikenal hingga Mancanegara.
“Penjualannya rata-rata dilakukan dalam bentuk gelondongan. Jadi kami ingin memberikan masukan ke bupati kalau memang gelondongan ekspor yang akan dilakukan itu harus berlabel teri buteng dalam bentuk dos besar. Kita berharap kedepan ini bukan hanya medan yang punya brand Teri, tapi kita juga di Buteng bisa manfaatkan sebagai produk unggulan,”
Selanjutnya, masih kata Rijal, pihaknya setahun ini menggenjot desain kemasan yang di dalamnya akan disertakan BPOM dan Depkes untuk menjadikan produksi tersebut tidak diragukan lagi oleh masyarakat. Sebab dengan adanya Pengawasan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan dapat menjadi kekuatan penuh untuk produksi ikan teri memasuki persaingan pasar.
“Kita harus mengirim dan mendatangkan pelatih khusus kemasan yang menyertakan BPOM dan DEPKES. Karena harapan kami produk ini nanti tidak hanya berlaku di Buteng tetapi dapat diekspor ke seluruh nusantara dan itu sudah kami lakukan langkah-langkah. Tindak lanjutnya itu tinggal dukungan anggaran pemda karena hal ini membutuhkan anggaran yang agak besar untuk melatih semua orang yang ingin berusaha di bidang perikanan,” pungkasnya. (akb)