Kota Gorontalo – Sebagai salah satu sekolah yang di utus mewaliki Kota Gorontalo pada ajang penghargaan Adiwiyata tingkat nasional, SD Negeri 19 Dungingi mulai melakukan berbagai persiapan. Diantaranya melakukan penataan lingkungan sekolah, serta mengajarkan siswa mendaur ulang barang bekas.
Saat ini berbagai sekolah di Kota Gorontalo mulai menerapkan sistem pendidikan berbasis lingkungan, bahkan beberapa sekolah tersebut berlomba berebut penghargaan Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Seperti yang dilakukan SD Negeri 19 Dungingi Kota Gorontalo, sebagai salah satu sekolah yang di utus mewakili Kota Gorontalo untuk meraih penghargaan Adiwiyata tingkat nasional, terus melakukan berbagai persiapan.
Diantaranya melakukan penataan taman, mebuat rumah hijau atau green house, mebuat tempat kompos, pembuatan biopori, pembuatan sumur resapan, pembibitan, toga serta penyediaan bank sampah.
Kepala Sekolah SDN 19 Dungingi, Fitri Sutrisno Takuwa mengatakan, selain melakukan kegiatan tersebut pihak sekolah juga meberikan edukasi kepada siswa, bagaimana memanfaatkan barang bekas menjadi barang bernilai. “Adiwiyata bukan suatu tujuan, akan tetapi yang utama adalah menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi siswa,” kata Fitri.
Sementara itu, manfaat penerapan sistem pendidikan berwawasan lingkungan ini selain lingkungan sekolah akan semakin asri, juga dapat merubah perilaku siswa siswi sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan serta dapat meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif. (idj)