Santriwati MIS Imam Syafi’i Ikuti Bedah Buku “Haid Pertamaku”

Suasana Bedah buku "Haid Pertamaku" yang diikuti oleh para Santriwati MIS Imam Syafi'i dibawah Yayasan As-Sunnah Gorontalo. (Foto: Ryan)

Pojok6.id (Gorontalo) –  Para Santriwati Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Imam Syafi’i dibawah naungan Yayasan As-Sunnah Gorontalo, mengikuti kegiatan bertemakan “Haid Pertamaku” karya dr. Avie Andriyani, Selasa (14/3/2023).

Kegiatan yang berlangsung di Kopilabs tersebut, diikuti oleh para Santriwati MIS Imam Syafi’i dari kelas 4, kelas 5 dan kelas 6. Serta turut menghadirkan dua pembicara sekaligus pemateri, yakni Ustadzah Ifah Amalia Al Fauziah dan dr. Yusra Lahay Hafidzohumallah.

Pengawas Yayasan As-Sunnah Gorontalo, Mohammad Amin Lahay mengungkapkan, bahwa kegiatan bedah buku “Haid Pertamaku” ini, merupakan kegiatan bedah buku pertama yang dilaksanakan oleh MIS Imam Syafi’i dibawah Yayasan As-Sunnah Gorontalo.

Read More
banner 300x250

“Pertama kita ingin mengenalkan kepada anak-anak, bagaimana itu bedah buku. Karena selama ini bedah buku itu hanya untuk mahasiswa, sehingga kita coba terapkan kepada anak-anak kita,” ungkap Amin.

Melalui kegiatan bedah buku ini, dirinya berharap dapat memberikan pemahaman serta menambah wawasan kepada para santriwati, terkait dengan penanganan haid pertama, baik dalam sudut pandang agama, maupun dalam sudut pandang kesehatan.

“Insya Allah kegiatan ini akan rutin kita laksanakan, mungkin setiap tahun sekali. Dengan tema yang berbeda-beda, apakah itu tentang pelajaran syarii, agama dan pelajaran umum. Sehingga ini menjadi salah satu strategi ataupun inovasi kita dalam memberikan pembelajaran,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma), Rinda Kohongia, turut menyambut baik dan memberikan apresiasi kepada MIS Imam Syafi’i dibawah Yayasan As-Sunnah Gorontalo, atas pelaksanaan kegiatan Bedah buku “Haid Pertamaku”.

“Pembelajaran ini sangat bagus dan sangat tepat, karena memang anak-anak ini sudah harus mulai belajar terkait dengan penanganan haid pertama mereka nanti, yang ditinjau baik dari sudut pandang agama dan kesehatan,” tutur Rinda.

Menurut Rinda, konsep pembelajaran dengan melakukan bedah buku, yang dilaksanakan oleh MIS Imam Syafi’i menjadi inovasi yang luar biasa. Sehingga ia berharap agar konsep pembelajaran seperti ini dapat terus berkelanjutan, ataupun dikembangkan oleh para guru-guru di MIS Imam Syafi’i.

“Kami juga berpesan kepada guru-guru, agar bisa menerapkan moderasi beragama dalam pembelajaran. Karena moderasi beragama ini sangat penting, terutama bagi kita di Gorontalo. Jangan sampai anak-anak ataupun guru-guru kita di Gorontalo itu, akan terpancing dan terpapar dengan paham radikalisme,” pungkasnya.

Kegiatan Bedah buku “Haid Pertamaku” dibuka secara resmi oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Gorontalo yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma), Rinda Kohongia. Serta dihadiri oleh Pengawas Yayasan As-Sunnah Gorontalo, Mohammad Amin Lahay, Kepala Sekolah, Zulkifly Lasena dan sejumlah guru MIS Imam Syafi’i dibawah Yayasan As-Sunnah Gorontalo.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60