Bedah Buku “Mengayuh di Antara Gelombang”, Reiner Ointoe : Upaya Penjajakan Intelektual Gorontalo

Bedah Buku
Diskusi bedah buku "Mengayuh di Antara Gelombang" di Sulawesi Utara. (Foto : Humas UNG)

Pojok6.id () – Buku diskursus kepemimpinan dua tahun Rektor Universitas Negeri Gorontalo, yang bertajuk “Mengayuh di Antara Gelombang” terus tuai reaksi positif dari banyak orang. Diantaranya seorang budayawan dari Sulawesi Utara, yang menyebutkan bahwa buku “Mengayuh di Antara Gelombang” adalah sebuah bentuk upaya penjajakan kembali intelektual Gorontalo di Sulawesi Utara.

Pasalnya, kata Reiner, ada zaman dahulu, untuk mengembangkan pemikirannya para pemikir atau akademisi harus keluar dari lokasi dimana dia berada. Contohnya akademisi abad pertengahan Peter Abelard.

“Saya menangkap bahwa spirit sebenarnya bukan buku ini yang menjadi tujuan kita disini. Saya kira intelektual dari Gorontalo yang punya afiliasi historis sedang menjajaki kembali sebetulnya. Karena kalau kita pake teori Geography of Genius dari Eric Weiner, satu geografi itu pasti akan melahirkan seorang jenius, dan seorang jenius pasti akan mencari wilayah-wilayah dimana dia pernah berinteraksi,” urainya saat Diskusi “Mengayuh di Antara Gelombang” sendiri digelar di salah satu kedai kopi di Manado Sulawesi Utara (12/03)/2022).

Read More
banner 300x250

Ia menilai bahwa dalam teori ilmu pengetahuan, ternyata geografi itu menjadi satu ranah dimana seseorang itu mencari kembali jati dirinya.

“Buku ini adalah sebuah pintu masuk dan saya mengharapkan agar jangan dijadikan gerakan sementara atau gerakan instan,” tandasnya.

Selain Reiner Ointoe, diskusi Bedah Buku “Mengayuh di Antara Gelombang”  dihadiri oleh tokoh pemuda Sulut, Karyanto Martham, pakar Antropolog, Nono S. A. Sumampouw, dan Rektor UNG, Eduart Wolok selaku pembicara utama. (Rls/Adv/Ryn)(Rls/Adv/Ryn)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60