GORONTALO – Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang merupakan program wajib bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan perlu menjadi perhatian Pemprov Gorontalo. Hal itu disampaikan oleh Koordinator Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo, Sofyan Puhi.
Ia mencontohkan seperti yang dialami oleh SMK Taruna Bahari Gorontalo Utara. Prakerin disekolah itu menurutnya diharuskan menjalin kerjasama dengan pihak ke 3 sehingga membutuhkan tambahan anggaran.
Ia menyebut kondisi itu membutuhkan perhatian dari Pemprov Gorontalo sehingga bisa meringankan beban kerjasama dengan pihak ke 3. Untuk itu Sofyan berjanji akan segera melakukan komunikasi terkait masalah itu ke Dinas Pendidikan, Kebudayaan,Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo.
“ Setelah kami melakukan pertemuan dengan pihak sekolah (Rabu, 24/6/2020). Untuk pelaksanaan prakerin di sekolah harus bekerja sama dengan pihak ke 3, dan hal itu perlu menjadi perhatian kita semua termasuk DPRD dan juga pemerintah” Ungkap Sofyan Puhi.
Terkait dengan sarana dan prasana pendidikan di SMK Taruna Bahari Gorut,Sofyan menyebut telah mendapatkan bantuan dana alokasi khusus (DAK) senilai 1,2 milyar rupiah.
“Sementara dalam proses tender. Dan Insya Allah prosesnya akan lancar sesuai dengan harapan kita semua” Jelas Sofyan.
Lebih jauh ia mengakui terjadi penurunan minat dari siswa untuk masuk ke SMK. Hal itu pun akan menjadi kajian DPRD Provinsi Gorontalo, apalagi SMK diharapkan bisa menjadi pioner dalam kesiapan tenaga kerja bagi dunia usaha.
” Di tahun-tahun kemarin kami melihat minat siswa untuk masuk SMK itu cukup tinggi, dan untuk tahun ini malah menurun. Kami akan kaji kembali hal itu, apakah faktor jurusan yang ditawarkan kurang menarik, biaya yang tinggi, atau bahkan promosi yang masih kurang” Tutup Sofyan.(Adv-KT10)