Pojok6.id (Gorontalo) – Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Gorontalo siap menjadi garda terdepan, untuk melawan masuknya paham radikalisme di Gorontalo.
Hal tersebut disampaikan Ketua PMII Kabupaten Gorontalo, Firman Latuda, saat dimintai tanggapanya terkait upaya yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dalam menangkal paham radikalisme.
“Salah satu cara yang dilakukan untuk menangkal paham-paham tersebut yakni memasifkan proses kaderisasi keanggotaan di lingkungan PMII Kabupaten Gorontalo. Selain ini proses kaderisasi, peserta menjalankan misi keumatan dalam hal ini setiap waktu sholat menyisihkan waktu satu jam untuk dakwah di masjid-masjid selama masa kaderisasi,” ujar Firman.
Selain menjadi bagian dari proses kaderisasi, lanjut Firman, Dakwah ke masjid-masjid juga membawa misi keumatan yang menjadi cara dan strategi untuk menolak paham-paham radikalisme.
“Makanya kami PMII Kabupaten Gorontalo itu sendiri, sebagai garda terdepan untuk memberantas (paham radikalisme) itu. Menjalankan misi-misi keumatan di tengah-tengah kaderisasi yang kita jalankan,” tukas Firman.
Ditemui terpisah, Panitia Pelaksana Kaderisasi PMII Kabupaten Gorontalo Rayon Limutu FISIP, Rezki Hunawa menjelaskan, dalam proses kaderisasi peserta akan menerima sedikitnya 13 materi dari pemateri yang berbeda selama empat hari lamanya.
“Untuk pemateri-pemateri, ada 13 orang dengan materi yang berbeda. Dan materi paling krusial itu ialah Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah), karena ini menjadi materi inti untuk peserta kader,” ujar Rezki.
Rezki juga menyampaikan, bahwa pelaksanaan kaderisasi di lingkup PMII Kabupaten Gorontalo tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kita tetap menggunakan masker dan juga menyediakan tempat cuci tangan dan juga menyediakan hand sanitizer kepada calon peserta,” tugas Rezki. (**)