Mulai Laksanakan PMT, Penjagub Ismail: Bersama Kita Tangani Tengkes

Penjagub Gorontalo Ismail Pakaya menyaksikan penyerahan bantuan kepada ibu hamil pada pencanangan pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023). (Foto : Haris)

Pojok6.id (Gorontalo) – Pemerintah Provinsi Gorontalo mulai melaksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal. Pelaksanaan PMT bagi balita dengan gizi kurang dan buruk, serta ibu hamil ini anggarannya bersumber dari dana insentif fiskal daerah sebesar Rp5,8 miliar yang dikhususkan untuk penanganan stunting atau tengkes.

“Dana insentif fiskal untuk tengkes ini ada kelonggaran waktu sampai tahun depan. Tapi saya minta tahun ini juga selesai karena kita menargetkan angka tengkes di Gorontalo tahun depan turun menjadi 14 persen. Saya yakin itu bisa karena langsung dikelola oleh ibu-ibu kader Posyandu di desa dan kelurahan,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo, , pada peluncuran pelaksanaan PMT di Puskesmas Sipatana, Kota Gorontalo, Kamis (9/11/2023).

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), total balita tengkes yang harus diintervensi di Provinsi Gorontalo sebanyak 5.132 orang. Ismail mengatakan, akan berkolaborasi dengan kabupaten/kota sehingga secara keseluruhan balita tengkes dan ibu hamil memperoleh PMT.

Read More
banner 300x250

“Bersama dengan kabupaten/kota kita akan menuntaskan tengkes ini. Pemprov Gorontalo akan mengintervensi sisa dari yang sudah ditangani oleh kabupaten/kota. Jangan sampai satu anak yang sudah diberikan PMT oleh kabupaten/kota, kemudian provinsi juga memberinya, bisa-bisa yang lainnya tidak dapat,” terang Ismail.

Khusus di Kota Gorontalo, dari 10 puskesmas yang ada, tujuh di antaranya sudah diintervensi oleh Pemerintah Kota Gorontalo. Tiga lainnya yaitu Puskesmas Sipatana, Kota Utara, dan Pilolodaa, akan diintervensi oleh Pemprov Gorontalo. Adapun jumlah sasaran pelaksanaan PMT di tiga kecamatan itu sebanyak 203 balita dan 63 ibu hamil.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang S. Otoluwa menjelaskan, teknis pelaksanaan PMT adalah melibatkan kader Posyandu di desa atau kelurahan. Konsepnya dengan cara bahan pangan lokal akan dibelanjakan dan kemudian dimasak oleh kader Posyandu, selanjutnya di antarkan ke rumah-rumah balita dan ibu hamil yang menjadi sasaran PMT.

“Para kader Posyandu ini beberapa waktu lalu sudah dilatih oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Gorontalo. Mereka yang membelanjakan, memasak, mengantar, hingga menjaga sampai PMT itu dimakan oleh balita,” jelas Anang. (adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60