Pojok6.id (Gorontalo) – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Gorontalo menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Politik kepada pelajar, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) dan media, Selasa (18/11/2025), bertempat di Roemah Marly, Kota Gorontalo.
Kegiatan tersebut turut menghadirkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Abd. Ghalib Lahidjun dan Erwin Ismail sebagai narasumber, dengan materi “Peran Pemuda dalam Membangun Stabilitas Politik di Daerah” dan “Peran Media dalam Menjaga Stabilitas Politik di Daerah”, dengan moderator Noval Abdussamad.
Plt. Kepala Bidang Poldagri dan Ormas, Norman F. Salilama menyampaikan, bahwa pendidikan politik pasca pemilu dan pilkada sangat krusial, untuk menjaga semangat demokrasi dan mencegah dampak negatif polarisasi. Upaya ini merupakan strategi pemerintah untuk membangun kesadaran kolektif dan meredam konflik pasca pemilihan, serta meningkatkan peran aktif masyarakat dalam mengawal pembangunan.
“Melalui pendidikan politik yang memadai, diharapkan elemen masyarakat dapat terlibat aktif dalam proses pembangunan dan mengawasi kinerja pemerintah,” ujar Norman saat membacakan laporan panitia.
Ia menjelaskan, maksud dari kegiatan ini diharapkan terciptanya kesadaran politik dalam kehidupan demokrasi. Dengan tujuan memberikan pemahaman kepada segenap elemen masyarakat, tentang hak dan kewajiban dan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Kemudian menciptakan generasi muda tentang kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui pendidikan politik, serta meningkatkan partisipasi bagi masyarakat dalam proses pembangunan dan pengawasan pemerintahan,” tambahnya.
Sementara itu, Gubernur Gorontalo dalam hal ini diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Gorontalo, Syukri J. Botutihe, menyampaikan apresiasi kepada Kesbangpol Provinsi Gorontalo yang telah menginisiasi kegiatan pendidikan politik bagi pelajar, OKP dan media. Menurutnya pendidikan politik bukan bicara tentang pemilu dan pilkada saja, jauh dari pada itu pendidikan politik merupakan ruang edukasi, sarana dialog dan kesempatan mendorong lapisan masyarakat agar dapat terlibat aktif dalam menyampaikan ide dan gagasan terhadap arah pembangunan daerah.
“Pada pelaksanaan pemilu tahun 2024 lalu, berdasarkan data KPU Provinsi Gorontalo, presentase partisipasi pemilih Provinsi Gorontalo mencapai 86,92 persen dan menjadi tertinggi kelima se indonesia, kemudian presentase Pilkada Provinsi Gorontalo mencapai 79,89 persen melampaui target 77 persen yang ditarget oleh penyelenggara dan menempati urutan keempat tertinggi nasional. Kondisi ini menjadi gambaran bahwa masyarakat Gorontalo semakin sadar menyalurkan suara merupakan hak dan kewajiban dalam sebuah negara demokrasi,” jelasnya.
Ia juga berpesan kepada unsur pemuda dan unsur media dalam mendukung kinerja pemerintah, baik dalam erikan pemahaman kepada masyarakat agar bisa menilai kinerja pemerintah secara objektif, mengoreksi isu berkaitan propaganda, hoaks, dan disinformasi yang dapat merusak ruang demokrasi, dan menjadikan pemuda sebagai agen informasi dan media sebagai kanal publik agar memperkuat akses masyarakat terhadap data pemerintahan.
“Tahun 2024 lalu adalah tahun politik yang telah kita lewati dengan aman dan lancar. Artinya ruang resmi kompetisi politik yang telah berlangsung pada waktu lalu telah usai, dan sekarang adalah kesempatan bagi elemen masyarakat untuk aktif dan berkolaborasi mewujudkan visi dan misi pemerintah,” pungkasnya. (Adv)








