Kembalinya Linkin Park: Jeniusnya Mike Shinoda dan Pembuktian Emily Armstrong

Frontman Linkin Park, Mike Shinoda, saat tampil dalam From Zero World Tour di Stadion Madya GBK Jakarta, Minggu (16/2). Foto: iwandije

Oleh : Iwandije (Pemerhati Musik)

Pojok6.id (Opini) – Kembalinya grup Nu Metal asal California, Amerika Serikat, Linkin Park, setelah hiatus selama 7 tahun sejak ditinggal oleh Chester Bennington yang meninggal dunia pada tahun 2017 lalu, ditandai dengan peluncuran album studio ke delapan dan masuknya dua personil baru, yakni Collin Brittain (Drum) yang menggantikan Rob Bourdon dan (Vokal/gitar band Dead Sara) yang mengisi posisi vokal yang ditinggalkan Chester Bennington.

Bergabungnya Emily Armstrong yang meneruskan tugas mendiang Chester Bennington tentu menjadi sorotan semua orang, terutama penggemar . Ini tentu akan menimbulkan pro – kontra di kalangan penggemar, serta menjadi tugas berat dan beban tersendiri bagi Emily. Resiko dibanding-bandingkan dengan vokalis sebelumnya tentu menjadi tantangan, bukan hanya bagi Emily Armstrong tapi juga bagi selaku frontman dan personil lain seperti Brad Delson, Dave Farrel (Phoenix), dan Joe Hahn, yang memutuskan memilih vokalis wanita sebagai pengganti Chester.

Kabar penerus mendiang Chester di Linkin Park adalah sosok perempuan sudah mulai tercium oleh para fans Linkin Park, saat Jay Gordon, vokalis band Orgy yang juga dekat dengan personil Linkin Park mengatakan dalam wawancara dengan Wired in The Empire, menyebut dia mendengar Linkin Park kini memiliki vokalis wanita, walaupun kabar tersebut langsung di klarifikasi di Facebook-nya.

Tak lama setelah kabar tersebut, beredar video Mike Shinoda terlihat sedang latihan bersama vokalis wanita membawakan sejumlah lagu Linkin Park, yang belakangan diketahui bernama Bonie Frasser dari band Stand Atlantic.

Kabar liar tesebut langsung hilang, ketika Linkin Park resmi memperkenalkan Emily Armstrong dan Colin Brittain ke publik pada Kamis 5 September 2024, bersamaan dengan peluncuran “Emptiness Machine“, single terbaru band asal California yang didirikan pada tahun 1996 tersebut.

Setelah memperkenalkan vokalis dan drummer baru mereka, Linkin Park juga memulai era baru dengan peluncuran album “ pada 15 November 2024, dan langsung menjalani tur perdana dengan formasi terbaru pada 11 September 2024 di Los Angeles sebagai kota pertama.

Nama Emily Armstrong sebenarnya bukan sosok baru di dunia musik. Sebelum bergabung dengan Linkin Park, Emily hingga saat ini merupakan vokalis utama dan gitaris dari band Dead Sara, dan sudah merilis 3 album studio dengan band tersebut. Bahkan jauh sebelum mendirikan band Dead Sara, Emily juga pernah menjadi penyanyi latar di album solo milik Courtney Love bertajuk “Nobody's Daughter” pada tahun 2002.

Vokalis baru Linkin Park, Emily Armstrong, saat tampil dalam From Zero World Tour di Stadion Madya GBK Jakarta, Minggu (16/2). Foto: iwandije

Masuknya Emily Armstrong di Linkin Park tentu saja menimbulkan pro-kontra di kalangan penggemar berat band tersebut. Namun hidup harus terus berjalan, begitu juga dengan perjalanan Linkin Park.

Tur Dunia “From Zero” menjadi pembuktian Emily Armstrong kepada seluruh penggemar sebagai vokalis baru Linkin Park. Dan itu sudah terlihat ketika tur ini dimulai. Adaptasi Emily dengan personil dan penonton yang hadir di konser mereka perlahan sudah mulai mencair.

Menggantikan tugas Chester Bennington yang memiliki suara scream yang khas, tentu menjadi beban berat dari harapan para penggemar Linkin Park.

Dengan penampilan dalam tur dunia “From Zero” di Jakarta kemarin, Emily Armstrong berhasil menjawab semua keraguan para fans selama ini, dengan performa luar biasa sepanjang konser.

Ketika saya (penulis) melihat langsung penampilan Linkin Park bersama Colin Brittain dan Emily Armstrong di Stadion Madya Gelora Bung Karno Jakarta pada Minggu 16 Februari 2025, terlihat bahwa Emily memang layak menempati posisi vokal yang ditinggalkan Chester Bennington. Banyak yang menantikan (termasuk saya), momen Emily mengisi part vokal scream Chester di lagu lawas Linkin Park.

Saat tampil di Jakarta kemarin, total 25 lagu dalam durasi kurang lebih 2 jam berhasil dibawakan Emily dengan baik, termasuk sejumlah lagu lama seperti “Somewhere I Belong” yang jadi lagu pembuka, “Faint“, “One Step Closer”,Crawling”, hingga “Bleed It Out” yang menjadi lagu penutup penampilan di Jakarta. Teknik vokal Scream milik Emily sudah mendekati mendiang Chester. Wajar, karena Emily adalah seorang perempuan.

Jeniusnya Mike Shinoda

Dipilihnya Emily Armstrong sebagai penerus Chester Bennington di Linkin Park, tentu sudah melewati beragam pertimbangan dari Mike Shinoda dan personil Linkin Park lainnya. Ini juga membuktikan jeniusnya Mike Shinoda, selaku frontmant band yang sebelumnya bernama Xero dan Hybrid Theory tersebut.

Dalam satu wawancara dengan The River 973, Mike Shinoda mengungkapkan sengaja mencari vokalis yang tidak memiliki kemiripan dengan Chester Bennington.

“Kami hanya ingin Emily tetap menjadi dirinya sendiri. Lagu hanyalah lagu, dan Emily adalah Emily. Di tahun 2019 atau awal 2020an, saya menonton sebuah video yang muncul di media sosial dan isinya band yang mengcover lagu Linkin Park. Jadi ketika menonton itu, saya berpikir ‘ini sangat keren, tapi juga menyeramkan karena suaranya mirip Chester'. Saya tidak menyukai itu, karena memunculkan rasa aneh. Sejak saat itu saya langsung tahu bahwa jika melakukannya, itu bukan langkah tepat buat kami,” kata Mike, dilansir dari The River 973.

Keputusan jenius Mike Shinoda yang memilih vokalis perempuan, tentu sekaligus untuk meredam pro-kontra di kalangan penggemar, walaupun itu sempat terjadi di awal kemunculan Emily bersama Linkin Park. Akan lain ceritanya ketika yang dipilih sebagai vokalis pengganti adalah seorang pria, perdebatan dan pembandingan tentu akan terus terjadi dan tidak akan pernah habis.

Dan di album terbaru Linkin Park, nuansanya terasa seperti kembali ke album perdana Hybrid Theory. Namun kali ini karakter lagu di sesuaikan dengan gaya bernyanyi Emily Armstrong. Jika ingin mendengar seberapa sangar Emily Armstrong, coba simak lagu “Two faced“, “Casualty”,IGYEIH” dan “Heavy is the Crown”. Atau suara merdu Emily di lagu “Over Each Other” atau “Good Things Go”, yang terasa sangat syahdu.

Mungkin inilah alasan Linkin Park memilih judul “From Zero” sebagai tema album terbaru mereka. Bahwa semua ini dimulai dari nol lagi.

Chester Bennington memang tidak akan tergantikan hingga kapanpun. Perdebatan itu harusnya tidak perlu untuk dibahas lagi. Kehadiran Emily bukan untuk menggantikan Chester, tapi memberikan warna baru dan menghidupkan lagi Linkin Park.

Selamat datang di era baru Linkin Park!

Gorontalo, 22 Februari 2025.
(Ditulis dengan pendapat pribadi, setelah menyaksikan penampilan Linkin Park di Pantai Karnaval Ancol pada 13 Juni 2004 dan Stadion Madya GBK pada 16 Februari 2025)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60