GORONTALO – Permasalahan stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) menjadi dua isu kesehatan utama yang diangkat dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55 tahun 2019 dengan tema ‘Generasi Sehat, Indonesia Unggul’, yang digelar di Grand Palace Convention Center (GPCC) Kota Gorontalo, Selasa (19/11/2019).
“Menegaskan arahan Presiden Republik Indonesia, bahwa ada dua isu kesehatan utama yang harus diselesaikan terkait membangun SDM yang berkualitas yaitu Stunting dan Jaminan Kesehatan Nasional. Sementara ada dua isu kesehatan lainnya yang juga harus diatasi, yaitu tingginya harga obat dan alat kesehatan, serta masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri,” ujar Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim saat membacakan Sambutan Menteri Kesehatan RI.
Dalam kurun waktu lima tahun, angka stunting telah turun sebesar 5 persen dalam skala nasional. Sementara untuk Provinsi Gorontalo turun 2 persen, dari angka 34 persen ke angka 32 persen.
Lebih lanjut Idris menyampaikan, JKN telah dilaksanakan sepenuhnya. Walaupun besar tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan JKN ini, peningkatan pemanfaatan JKN menjadi bukti bahwa JKN sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
“Untuk itu, mari kita cari solusi bagaimana mengatasi masalah yang dihadapi saat ini dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang lebih adil dan merata,” imbuhnya.
Pada puncak peringatan HKN ke-55 tingkat Provinsi Gorontalo ini dirangkaikan juga dengan Pelantikan pengurus Majelis Pembimbing Satuan Karya (Mabisaka), dan Pimpinan Satuan Karya (Pinsaka) Pramuka Bakti Husada Tingkat Daerah Gorontalo masa bakti 2019 – 2024, oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie.
Terpilih sebagai Kamabisaka, Misranda Nalole yang juga selaku Plt. Kadis Kesehatan Provinsi Gorontalo, dan yang terpilih sebagai Pinsaka Pramuka Bakti Husada adalah Rosina Kiu. (Adv)
Sumber : Humas Pemprov Gorontalo