POHUWATO – Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) mendorong para kaum ibu dan remaja desa Torosiaje dan Siduwonge, Kabupaten Pohuwato untuk membuat produk makanan. Hal itu karena kedua desa memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti ikan dan hutan mangrove.
“Makanya kita mendorong bagaimana untuk memanfaatkan mangrove dan ikan untuk menjadi olahan makanan,” kata Nurain pada pelatihan pembuatan produk makanan di Desa Siduwonge, Kecamatan Randangan, Kamis (10/10/2019).
Dalam pelatihan Nurain menyebutkan warga diberi pelatihan membuat delapan produk yaitu; ikan asin, sambal ikan asin, abon ikan cakalan, sambal ikan cakalan, keripik sambal ikan cakalan, keripik sambal ikan asin, stick mangrove dan sabun cair yang dibuat dengan buah mangrove.
“Kan ini salah satu desa wisata, harapannya ke depan dengan makanan khas ini bisa jadi oleh-oleh khas Desa Torosiaje dan Siduwonge. Jadi ketika pengunjung yang datang, mereka akan memasarkan produk-produk itu, juga dapat dijual hingga keluar Gorontalo” kata Nurain.
Sementara itu, Kepala Desa Torosiaje Jaya, Faldi Pakaya pelatihan tersebut adalah peluang yang baik untuk mengembangkan dan memanfaatkan SDA sehingga dapat meningkatkan perekonomian warganya.
“Kami juga sebagai pemerintah desa akan memenuhi kebutuhan modal, barang, peralatan agar warga desa bisa tekun dan ulet dalam menjalankan inovasi ini,” kata Kepala Desa Torosiaje, Faldi Pakaya.
Pada pelatihan membuat produk makanan berbahan baku ikan dan mangrove, Japesda didukung oleh Siemenpuu Foundation melatih sebanyak 30 orang warga Desa Torosiaje dan Siduwonge selama empat hari. (KT05)