JAKARTA – Wali Kota Gorontalo mempresentasikan tentang kebijakan manajemen lingkungan yang sudah dilakukannya di Kota Gorontalo, saat menghadiri peluncuran Kota-Kota Inklusif Ketahanan Iklim (Launching of Climate Resilience Inclusive Cities), di Balai Agung Jakarta City Hall, Kamis (30/1/2020).
“Pembangunan lingkungan yang sudah dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo, diantaranya pengurangan dan pengelolaan limbah, pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) di proporsi area bangun dan Ruang Hijau di Sekitar, termasuk Unit Komunitas dalam hal ini RT/RW, pengelolaan taman kota, hutan kota dan lainnya,” kata Marten.
Dalam kesempatan itu Marten juga menyampaikan tentang program tentang pengendalian pencemaran air, udara dan perubahan iklim.
“Terkait kontrol pencemaran air, Pemerintah Kota Gorontalo melalui beberapa instansi terkait, juga melaksanakan kegiatan seperti, pemantauan kualitas air sungai, dua kali dalam setahun. pelibatan masyarakat dan perusahaan dalam pengelolaan limbah dan lingkungan ruang terbuka,” ungkap Marten.
Terkait pengurangan sampah, lanjut Marten, sampah di kota Gorontalo berkurang di atas 95 persen, karena tidak dibuang di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), tetapi daur ulang.
“Dalam pengelolaan sampah tersebut, Pemerintah Kota Gorontalo juga melibatkan unsur masyarakat, komunitas lingkungan dan aparat kelurahan setempat. Bahkan bekerjasama dengan instansi vertikal lain, seperti Lembaga Pemasyarkatan (Lapas) Klas IIA Gorontalo,” tutup Marten. (adv)