Gubernur Gorontalo Jadi Narasumber Nasional Penanganan Bencana Pandemi Covid-19

Gubernur
Gubernur Rusli Habibie saat menjadi salah satu narasumber dalam forum diskusi nasional, via teleconference bersama IRI dan 100 calon pemimpin masa depan Indonesia, dengan tema “kepemimpinan yang efektif dalam penanganan bencana pandemi”, Senin (15/6/2020). Gubernur melakukan vicond langsung dari rumah jabatan, sementara peserta lainnya dari lokasi masing-masing. (Foto : Salman)

GORONTALO – Keberhasilan Gorontalo Rusli Habibie dalam hal pencegahan dan penekanan kasus Covid-19 di Provinsi Gorontalo ternyata mendapat perhatian serius dari LSM Internasional bernama The International Republican Institute (IRI).

Hal ini dibuktikan dengan dipilihnya Gubernur Rusli menjadi salah satu dalam forum diskusi nasional, via teleconference bersama IRI dan 100 calon pemimpin masa depan Indonesia, dengan tema “kepemimpinan yang efektif dalam penanganan bencana pandemi”, Senin (15/6/2020).

Dalam arahannya Rusli menceritakan kondisi terkini Gorontalo di masa -19 ini. Gubernur juga menjawab pertanyaan inti dari para penanya secara online, terkait tantangan terberat yang dihadapinya selama memimpin Gorontalo di situasi pandemi ini.

Read More
banner 300x250

“Satu tantangan terberat saya menghadapi masa sulit pandemi ini adalah bagaimana menyadarkan dan memberikan pengertian pada masyarakat untuk berpartisipasi mematuhi semua anjuran pemerintah. Mematuhi semua protokol kesehatan. Tapi alhamdulillah 80% masyarakat gorontalo semakin kesini semakin patuh. Karena intinya, jika tidak ada kepatuhan masyarakat maka semua sia sia,” ungkap Rusli.

Rusli pun menceritakan pihaknya bersama TNI/Polri dan seluruh unsur Forkopimda, Bupati/Walikota, tak henti-hentinya terus melakukan komunikasi dan koordinasi terkait bagaimana cara memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Gorontalo. Bahkan untuk pengambilan keputusan pelaksanaan PSBB yang dilaksanakan selama III tahapan itu sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kebetulan Provinsi Gorontalo adalah Provinsi terkahir di Indonesia yang terdampak penularan Covid-19. Awalnya memang kami mampu mempertahankan zona hijau, namun akhirnya zona merah juga. Jadinya kita saat itu juga langsung rapat, saya kasih dua pilihan menyelesaikan covid atau memperbaiki ekonomi? Akhirnya kita sepakat memilih menekan angka penularan Covid dulu. Kita pilih PSBB selama tiga tahapan, kita cegah orang keluar masuk Gorontalo. Kita juga bangun lab pemeriksaan PCR Swab di Balai POM Gorontalo,”cerita Rusli.

Terkait pemulihan ekonomi di Gorontalo, saat ini Gorontalo sedang menuju sistem New Normal Life atau tatanan kehidupan baru. Rusli menceritakan bukan tanpa alasan memilih new normal life, karena pemerintah pusat juga telah memilih Provinsi Gorontalo sebagai satu dari sekian banyak provinsi untuk sistem new normal tahap pertama.

“Namun tentu saja menuju new normal kita tentu harus lebih tegas lagi. Jika Jakarta membuat sistem surat izin keluar masuk, maka di Gorontalo hanya surat masuk saja. Surat masuknya berupa surat bukti rapid tes atau swab tes negatif. Banyak yang bilang, urus surat itu mahal di rumah sakit. Saya katakan itu sudah resiko, jika ingin masuk Provinsi kami, silahkan sehat dulu. Saya menjaga rakyat saya,” tegasnya.

Selain Gubernur Rusli, hanya ada tiga kepala daerah lainnya yang di undang jadi pembicara yaitu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar dan Bupati Soppeng Kaswadi Razak.

The International Republican Institute (IRI) adalah LSM internasional yang bekerja di bidang pengembangan demokrasi dan penguatan lembaga DPRD dan partai politik di lebih dari 100 negara di dunia. Di Indonesia, IRI hadir sejak tahun 1996.(Adv)

Sumber : Humas

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60