WASHINGTON.DC – Universitas Gallaudet didirikan tahun 1864, tapi pada mulanya diperuntukkan sebagai sekolah dasar bagi anak-anak yang buta dan tuli. Kemudian bertransformasi menjadi sekolah tinggi pertama di dunia bagi orang-orang tuli. Hingga kini, kampus tersebut masih merupakan satu-satunya lembaga pendidikan tinggi yang punya program khusus bagi siswa-siswa yang tuli atau punya masalah pendengaran.
Namun tidak berarti semua siswanya tuli. Calon mahasiswa yang tidak tulipun bisa belajar disana, dan tiap tahun sejumlah mahasiswa seperti itu diterima sebagai mahasiswa baru.
Pendiri universitas itu adalah Thomas Henry Gallaudet, tokoh yang sejak lama mendorong pendidikan bagi orang-orang tuli.
Perguruan tinggi itu resminya punya dua bahasa, yaitu bahasa isyarat American Sign Language dan bahasa Inggris tertulis yang digunakan dalam buku-buku pelajaran.
Walaupun tidak ada persyaratan khusus tentang kemahiran penggunaan bahasa isyarat bagi siswa baru, banyak program bagi siswa lanjutan yang membutuhkan pengetahuan bahasa isyarat yang lebih mahir.
Tahun 1856, filantropis dan mantan Kepala Kantor Pos Amerika, Jenderal Amos Kendal melihat banyak anak-anak buta dan tuli yang tinggal di kota Washington DC dan tidak mendapat perawatan yang baik.
Kendal minta pengadilan untuk menaruh anak-anak itu dibawah asuhannya dan menyumbangkan 8.000 meter persegi tanahnya untuk dibangun menjadi sekolah dan perumahan bagi anak-anak itu.
Satu tahun kemudian, Kongres Amerika mengeluarkan peraturan yang mengakui sekolah itu sebagai Columbia Institution for the Instruction of the Deaf and Dumb and the Blind, atau singkatnya, sekolah untuk orang tuli, bisu dan buta.
Ongkos belajar bagi anak-anak buta, tuli dan bisu yang tinggal di kota Washington DC ditanggung pemerintah.
Tahun 1864, tujuh tahun kemudian, Kongres Amerika mengizinkan sekolah itu untuk memberikan gelar kesarjanaan yang pertama. Sejak itu Lembaga Columbia tadi diganti namanya menjadi National Deaf-Mute College atau perguruan tinggi bagi orang tuli dan bisu. Orang buta tidak lagi diikutkan dalam program itu, karena di kota Baltimore, tidak jauh dari Washington, sudah ada sekolah bagi orang buta.
Ketika Gallaudet pergi ke Eropa untuk melihat bagaimana pemerintah membantu orang-orang yang punya masalah karena tuli dan bisu, ia mengecam cara pendidikan untuk mengajar anak-anak tuli supaya bisa berbicara dengan normal. Karena tuli sejak lahir, anak-anak itu tidak pernah mendengar suara orang berbicara dan sulit bagi mereka untuk mengucapkan kata-kata yang dianggap normal oleh orang yang tidak tuli.
Walaupun Universitas Gallaudet diperuntukkan bagi siswa yang tuli dan bisu, presiden atau pemimpin universitas itu tidak tuli dan bisu, dan ini membuat marah para siswanya. Tahun 1988, para siswa yang tuli mengadakan pemogokan setelah mendengar akan ada seorang presiden baru yang tidak tuli dan bisu, dan setelah aksi protes selama seminggu presiden yang baru diangkat itu, Elizabeth Zinsser mengundurkan diri dan diganti oleh Irving King Jordan sebagai presiden Gallaudet pertama yang juga tuli.
Sejak didirikan lebih dari 150 tahun lalu, Gallaudet University telah dikunjungi oleh sembilan orang presiden Amerika. Diantara presiden yang pernah berkunjung kesana dalam abad ke-20 lalu adalah Presiden Theodore Roosevelt, Presiden Lyndon Johnson dan Presiden Bill Clinton. [**]
Sumber Berita dan Foto: VoA Indonesia