Pojok6.id (UNG) – Pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang bertujuan menjembatani ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kebutuhan riil masyarakat.
Dalam semangat tersebut, tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo (FEB UNG) melaksanakan kegiatan pengabdian kolaboratif, dengan mengusung tema “Pemanfaatan Potensi Lokal dan Pengembangan Keterampilan Kreatif Sebagai Upaya Menciptakan Peluang Usaha di Tingkat Desa”.
Dosen pembimbing, Raflin Hinelo, mengungkapkan bahwa Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo dipilih sebagai lokasi kegiatan karena memiliki potensi sumber daya alam, berupa buah pepaya yang melimpah, namun belum dimanfaatkan secara optimal.
“Di sisi lain, terdapat kelompok ibu-ibu kepala keluarga dan remaja putri yang memiliki semangat tinggi, untuk belajar dan mandiri secara ekonomi, namun masih terbatas dalam akses pelatihan dan peluang usaha yang relevan,” ujarnya.
Ia menjelaskan kegiatan ini terdiri dari dua fokus utama. Pertama, pelatihan pengolahan buah pepaya menjadi produk kerupuk yang enak, gurih, dan bernilai jual tinggi. Melalui proses pelatihan, peserta diperkenalkan pada teknik pengolahan yang higienis, penggunaan alat sederhana, serta strategi pengemasan dan pemasaran produk kerupuk pepaya sebagai camilan sehat khas desa.
“Kedua, pelatihan keterampilan nail art atau seni menghias kuku, yang saat ini menjadi tren di kalangan remaja dan wanita. Para peserta dibekali keterampilan dasar hingga lanjutan dalam teknik nail art, serta wawasan kewirausahaan berbasis jasa kecantikan, termasuk strategi promosi menggunakan media sosial dan layanan berbasis rumah (home service),” terangnya.
Dekan FEB UNG itu menegaskan, bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga membangun kepercayaan diri, semangat kolaborasi, dan wawasan berwirausaha bagi ibu-ibu dan remaja putri.
“Di sisi lain, mahasiswa yang terlibat memperoleh pengalaman berinteraksi langsung dengan masyarakat, memahami dinamika lokal, serta mengasah kemampuan kepemimpinan dan problem solving,” kata Raflin.
Olehnya melalui program ini, Raflin berharap akan muncul unit-unit usaha kecil berbasis rumah tangga, yang dikelola secara mandiri oleh perempuan di Desa Pantungo, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan mendorong pemberdayaan ekonomi desa secara berkelanjutan.
“Harapannya, program ini dapat menjadi langkah alternatifl bagi lahirnya unit usaha kreatif di Desa Pantungo, yang dikelola oleh ibu-ibu dan remaja putri secara mandiri, sekaligus menjadi model pengabdian kolaboratif berkelanjutan,” pungkasnya.
Adapun dosen dan mahasiswa FEB UNG yang terlibat dalam pengabdian kolaboratif ini, yakni selaku dosen pembimbing, Raflin Hinelo, kemudian mahasiswa Atika Laila Sari Ikano, Siti Nurmala Daud, Siti Nazlia Putri Lagata, Jian Fitri Tumulo, Puji Moonti dan Muh. Afriansyah Mirsa.
Selain itu, kegiatan pengabdian kolaboratif dosen dan mahasiswa FEB UNG ini, turut disambut baik oleh warga Desa Pantungo, lebih khususnya juga Kepala Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru, Sofyan Gani. (Adv)