TULUNGAGUNG – Di hari terakhir simulasi pameran promosi wisata, Dinas Pariwisata Tulungagung menggelar seni tradisional kethoprak secara virtual, Minggu (4/10/2020), bertempat di Gedung Olah Raga Lembu Peteng.
Saat diwawancara Humas Seni Kethoprak Sari Budaya, Hadi Sucipto mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi pagelaran seni kethoprak tampil di agenda penutupan simulasi pameran promosi wisata dan pelaku wisata kali ini.
“Sangat mengapresiasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menampilkan seni kethoprak Sari Budaya di agenda penutupan ini, karena selama adanya pandemi Covid-19 praktis para seniman berhenti karena tidak ada tanggapan (manggung) sama sekali,” kata Hadi kepada Pojok6.id.
Saat disinggung terkait regenerasi seni budaya jawa, Hadi menjelaskan anak muda sekarang ini mulai tergerus dengan budaya luar negeri, terlebih melalui internet sangat mudah mengakses hal tersebut.
“Dengan semakin canggihnya handphone itu merupakan salah satu yang menggerus budaya jawa. Jadi mari kita gaungkan nguri-nguri budaya jawa, agar generasi muda saat ini semakin peduli akan budaya peninggalan leluhur kita,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung Bambang Ermawan mengatakan, seni tradisinonal seperti ketoprak harus membuat terobosan dan inovasi, agar bisa dinikmati oleh semua kalangan, termasuk anak muda.
“Barangkali disisipi dengan penggunaan cahaya panggung yang menarik dan inovasi lainnya, sehingga seni Kethoprak ini makin lebih eksis lagi dan banyak diminati generasi muda dan masyarakat lainnya,” tambahnya.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tulungagung rencananya akan menagendakan secara rutin pertunjukan seni tradisional jawa, serta memberikan pembinaan bagi pelaku seni dan budaya agar bisa bersinergi dengan pemerintah untuk memulihkan perekonomian. (fer)