POHUWATO – Tidak di rumah sakit, pun di tempat praktek pribadi. dr. Agus Hasan, spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan) itu, bekerja dengan alat pelindung diri (APD) hazmat saat membuka praktek pribadinya. Hazmat itu dipakai setiap saat melayani pasiennya.
“Saya selalu memakai hazmat level 3 demi menjaga jaga. sepanjang kita menggunakan level 3 itu, kita yakin insya Allah kita safety,” kata dr. Agus Hasan
Panas, penat dan tidak bebas bergerak sekalipun hanya untuk menggaruk. Hal itu diungkapkan dalam wawancara saat ditemui ditempat kerjanya, beberapa hari lalu. Sikap waspada yang ia terapkan bukan sekedar melindungi dirinya namun juga untuk keselamatan pasien yang setiap hari menemuinya.
Sejak temuan kasus positif perdana ditemukan di Indonesia pada awal Maret lalu, termasuk di Pohuwato, setiap harinya para tenaga medis berjibaku menangani pasien COVID-19.Tempat tempat praktek pelayanan kesehatan saat itu, diminta untuk ditutup untuk menekan angka penyebaran Covid-19,termasuk untuk pelayanan kebidanan dan kandungan.
“Di awal awal itu (jumlah) pasien dikurangin. bahkan dokter itu beberapa praktek disuruh tutup. jadi awal awal itu kita sebarkan info bahwa pelayanan yang mendesak yang dilayani dulu. untuk yang tidak ada keluhan apa apa bersabar dirumah dulu. dengan berjalannya waktu, bagaimana caranya kasian ditutup lagian orang butuh layanan ,” ungkap dr. Agus
Pandemi Covid-19 berhasil melahirkan kebijakan baru melalui lahirnya peraturan pemerintah pusat. Hal ini turut berlaku bagi pemerintah daerah pasca diberlakukan PSBB dengan menerapkan kebiasaan normal baru untuk masyarakat. Bijaksana menyikapi perubahan kebiasaan dengan menerapkan protokol kesehatan dari diri sendiri. Menerapkan 3M, menjaga jarak, memakai masker, dan menghindari kerumunan.
Bagi seorang medis, ia meyakini kondisi ini akan berkepanjangan. Bahkan akan abadi seiring dengan pertumbuhan manusia. Bukan hanya di Pohuwato bahkan di dunia. Pertahanan tubuh kemungkinan akan beradaptasi seiring dengan upaya meningkatkan kesadaran pola hidup sehat.
“Masyarakat harus tetap tenang. karena virus ini tidak akan pergi lagi. dia akan tinggal di seluruh dunia. utama itu adalah gizinya perbaiki, daya tahan tubuh. dari makanan, kalau kita konsumsi protein yang banyak, istirahat cukup. kemudian protokol kesehatan jalan sambil kita menunggu vaksin,” tutur dr. Agus
Dirinya mengakui sempat melayani pasien yang terkonfirmasi Covid-19. Tidak ada pilihan lain, juga tidak etis untuk memulangkan sang pasien. Pelayanan kepada pasien telah menjadi utama baginya. Ia hanya berharap dengan kondisi yang tidak normal ini akan mampu mendongkrak disiplin. Bukan hanya sehari, bahkan sampai benar benar menjadi kebiasaan beraktivitas.
“kembali lagi, yang penting niatnya baik, Prokes Covid-19 jalan, bismillah, Insyaallah,” imbuhnya. (Nal)
Liputan khusus Ubahlaku Gerakan 3 M Pakai Masker, Menjaga jarak dan Mencuci tangan pakai sabun.