Pojok6.id (Gorontalo) – Terkait sindikat surat hasil tes antigen maupun PCR palsu di beberapa Bandara di Indonesia yang akhir-akhir ini terjadi, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Gorontalo menegaskan dari peristiwa tersebut, akan mulai memperketat protokol kesehatan di pintu-pintu masuk kedatangan, baik di Bandar Udara maupun Pelabuhan.
“Berdasarkan imbauan pak gubernur yang juga ketua Satgas Gorontalo, untuk petugas verifikator surat tes COVID-19, baik PCR, tes antigen di bandara dan pelabuhan ini akan diperketat. Karena kita menemukan penumpang dengan antigen negatif dari daerah asal, tiba di Bandara Jalaludin untuk di antigen kembai hasilnya positif,” ucap Kepala BPBD Provinsi Gorontalo Rusli Nusi, saat diwawancarai, Jumat (4/2/2022).
Pemeriksaan kembali tes antigen untuk tiap-tiap penumpang dari luar daerah, memang telah menjadi kebijakan Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, sejak covid-19 ditemukan di Gorontalo. Setiap penumpang yang tiba di Gorontalo dari luar daerah, meski membawa hasil tes antigen atau PCR masih akan di tes kembali oleh petugas di bandara.
Hal ini yang kemudian menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr. Yana Suleman membuahkan hasil. Tentunya Provinsi Gorontalo bisa sejak dini mendeteksi para penumpang yang tertular covid-19 atau tidak.
“Jadi sejujurnya di Gorontalo, kebijakan pemeriksaan ini sudah jauh dilakukan oleh pak gubernur. Dan itu memang membuahkan hasil. Contoh kasus, kami berhasil mendeteksi omicron pertama beberapa waktu lalu di Gorontalo, dan yang kedua terdeteksi pcr positif, bagi pelaku perjalanan yang negatif dari daerah asal, tapi positif pas tiba di bandara,” kata Yana.
Untuk mencegah semua itu tentu banyak hal yang ditegaskan gubernur. Salah satunya cara yang digunakan ketika menemukan tes antigen positif di Bandara Jalaludin tapi negatif dari daerah asal, maka hasil pemeriksaan dari daerah tersebut akan ditelusuri.
“Intinya kami tidak bergerak sendiri, nanti dibantu oleh pak Kapolda dalam hal ini Forkopimda. Kita temukan positif antigen di bandara Jalaludin, tapi negatif dari daerah asal maka kita telusuri darimana hasil antigen itu. Kita mencegah apakah itu asli atau palsu (hasil tembak) yang saat ini sudah marak terjadi. Tetapi tidak menutup kemungkinan, ketika positif penumpang ini dia tertular bisa saja nanti sudah di bandara atau di pesawat. Maka itu tracing harus kita perketat kembali,” jelasnya
Yana menambahkan, intinya pak gubernur mengajak seluruh masyarakat untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas, serta paling penting untuk melakukan vaksinasi sampai booster.
“Dan kita juga sudah sediakan tempat isolasi terpusat jika ditemukan positif di bandara. Kita juga berterimakasih kepada Forkopimda, TNI/Polri yang sangat intens mendukung tracing, yang intinya agar supaya masyarakat jangan menolak ketika di tracing, karena mencegah itu tentu lebih penting,” tandasnya. (adv)