Wujudkan Satu Data, Wagub Idah Ingin Gorontalo Belajar dari Aceh

Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi Kemendagri Yeni Indah Susanti (kiri) mewakili tim SKALA saat menyerahkan cinderamata kepada Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie (kanan), yang turut hadir pada kegiatan Pembelajaran Lintas Provinsi untuk Penguatan Satu Data Daerah di Provinsi Banda Aceh. (Foto : Diskominfotik)

Pojok6.id (Gorontalo) – Pemerintah Provinsi Gorontalo menyatakan komitmennya untuk memperkuat implementasi Daerah, dengan belajar dari praktik baik yang telah diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh.

Hal ini disampaikan , Rusli Habibie, saat menghadiri kegiatan pembelajaran lintas provinsi di Provinsi Banda Aceh, Rabu (11/6/2025).

Kegiatan bertajuk Pembelajaran Lintas Provinsi untuk Penguatan Satu Data Daerah ini, berlangsung dari tanggal 9 – 14 Juni 2025 di Provinsi Aceh. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Program SKALA (Kemitraan Australia–Indonesia) bekerja sama dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Dalam Negeri, sebagai Walidata Nasional dan diikuti tiga provinsi yaitu Gorontalo, Nusa Tenggara Timur dan Maluku.

Read More
banner 300x250

Dalam sambutan singkatnya, Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah menyampaikan apresiasi atas capaian Aceh dalam pengelolaan data daerah. Ia menyebut Aceh sebagai contoh baik bagi provinsi lain termasuk Gorontalo, khususnya dalam penerapan tata kelola data yang inklusif dan berbasis sistem.

“Ini merupakan kesempatan yang sangat baik. Gorontalo masih dalam proses menuju implementasi Satu Data. Provinsi Aceh luar biasa dan patut menjadi contoh bagi provinsi lainnya,” kata Idah.

Ia juga berharap Pemerintah Aceh dapat melakukan kunjungan balik ke Gorontalo untuk melakukan sosialisasi langsung, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dua arah dan implementasi Satu Data di Gorontalo bisa semakin cepat dan tepat sasaran.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Program SKALA yang sejak tahun 2023 telah memilih Provinsi Gorontalo sebagai salah satu provinsi dampingan,” pungkasnya.

Diketahui, Aceh sendiri tidak hanya memiliki Portal Satu Data, tetapi juga mengembangkan Sistem Informasi Gampong (SIGAP), yang mencakup hampir separuh populasi di wilayahnya. SIGAP memastikan partisipasi aktif masyarakat, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan kelompok rentan lainnya, dalam proses perencanaan pembangunan. (Adv)

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60