Pojok6.id (Gorontalo) – Dunia digital makin merambah ke mana-mana. Mendukung dan membantu beragam aktivitas manusia, menjadi semakin mudah dan cepat. Tak terkecuali di dunia pendidikan. Berbagai aplikasi digital sangat membantu proses belajar, terlebih di kelas online yang di banyak sekolah kini menjadi kelas wajib – utamanya pasca wabah Covid-19.
Menyadari pentingnya literasi digital dan pemahaman terhadap etika di ruang digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo akan menggelar webinar untuk segmen pendidikan di Kabupaten Boalemo, Rabu (5/6) pagi, mulai pukul 09.00 s.d. 11.00 WITA.
Mengupas topik ”Etika Pelajar di Dunia Digital”, webinar yang diagendakan diikuti oleh siswa dan guru di Boalemo dengan menggelar nonton bareng (nobar) di sekolah ini, akan menampilkan tiga narasumber. Mereka adalah anggota Komisi Kajian MPR RI H. Nuzran Joher (aspek kecakapan digital), Kepala Bidang Pendidikan SMA dan Diksus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gorontalo Since Ladji (etika digital), presenter sekaligus key opinion leader Tonny Purbaya (keamanan digital), dan Chichi Zakaria selaku moderator.
Diskusi virtual ini juga bisa diikuti gratis oleh semua kalangan dengan mendaftar di link https://s.id/pendaftaranboalemo0506. ”Peserta akan menerima e-sertifikat resmi dari Kemkominfo dan tersedia voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar,” tulis Kemkominfo dalam rilis kepada awak media, Selasa (4/6).
Terkait topik webinar, Kemkominfo menjelaskan, banyak aplikasi baru di ruang digital yang mesti dikuasai oleh guru dan siswa sekolah. Sebab, dengan menguasai itu, suasana belajar akan semakin menarik dan tak membosankan.
”Namun, tetap butuh sikap bijak dari guru dan siswa saat mengakses aplikasi belajar. Guru mesti menjadi rujukan dan membantu siswa saat mengakses aplikasi belajar yang tepat di kelas online,” urai Kemkominfo.
Ditambahkan, jangan biarkan siswa bebas lepas mengakses materi online-nya tanpa dipilihkan mana yang boleh dan bagus saat mengakses. ”Ini yang mesti dipelajari etikanya secara bijak,” lanjut Kemkominfo.
Salah satu etika yang juga mesti dipahami saat belajar di kelas online, lanjut Kemkominfo, yakni terkait ancaman kecanduan game online. Karena itu, aksesnya mesti dikendalikan dan diawasi guru. Memang, masih menurut Kemkominfo, bermain game bisa melatih kita untuk berpikir cerdas, pandai mengatur strategi, dan nalar logika terlatih kritis.
”Tapi banyak juga game online yang berisiko negatif. Sampai-sampai, membuat anak sampai membolos sekolah, bahkan berbuat kriminal. Ini yang membuat guru dan orangtua mesti bijak mewaspadai dan mengawasi tren kecanduan game online, khususnya di kalangan siswa sekolah,” tegas Kemkominfo.
Untuk diketahui, gelaran webinar di Kabupaten Boalemo ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Hingga akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Informasi lebih lanjut terkait literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (adv)