Bone Bolango – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Gorontalo identik dengan Parade Walima, yang dilaksanakan hampir di seluruh pejuru Gorontalo. Parade yang menyajikan kue khas Gorontalo ini, selalu saja menjadi rebutan warga Gorontalo yang hadir dilokasi parade tersebut.
Pun begitu dengan warga yang ada di Kelurahan Tumbihe dan Oluhuta, Kecamatan Kabila, Bone Bolango, yang melaksanakan parade Waligo, atau Walima Gerobak, yang dikhususkan untuk anak-anak yang tidak kebagian kue dari parade Walima.
Salah satu inisiator Parade Waligo, Marten Yusuf mengungkapkan, parade Waligo ini sudah dilaksanakan sejak 21 tahun silam, dimana ini merupakan aksi spontan warga untuk membagikan kue Walima kepada anak-anak yang tidak kebagian dalam parade yang dilaksanakan setiap tahun.
“Tradisi ini muncul pertama kalinya pada 21 tahun silam, dimana merupakan aksi spontan warga Tumbihe untuk membagikan kue Walima keliling kampung kepada anak-anak yang ada di kelurahan tersebut. Sekaligus mengajarkan mereka untuk tetap melestarikan budaya Gorontalo,” kata Marten.
Beragam kue dan nasi kuning yang dibagikan panitia Waligo ini, merupakan hasil swadaya masyarakat sejak tradisi ini muncul di Kelurahan Tumbihe. “Jika sebelumnya jumlah yang dibagikan hanya ratusan, namun dalam beberapa tahun terakhir ini kami mengumpulkan 1000 paket Waligo, dengan anggaran swadaya yang dikumpulkan masyarakat,” lanjutnya.
Marten juga menambahkan, regenerasi untuk meneruskan tradisi Waligo di Kelurahan Tumbihe terus terjaga. Terlihat dari jumlah panitia yang terus bertambah dan berasal dari generasi yang berbeda.
Tradisi Waligo sendiri dilaksanakan setiap tahun sejak tahun 1997, dengan rute mengelelilingi dua kelurahan yakni Kelurahan Tumbihe dan Kelurahan Oluhuta, untuk membagikan kue Walima khusus kepada anak-anak. (idj)