Wagub Gorontalo Buka Simposium Nasional Kabupaten Konservasi

Wagub Gorontalo Idris Rahim (kanan), memukul gong yang menandai dibukanya Simposium Nasional Kabupaten Konservasi di ballroom Hotel Damhil Kota Gorontalo, Senin (28/1). Foto : Dok.Humas-Haris

Gorontalo Gorontalo H. membuka Simposium Nasional Kabupaten yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango di ballroom Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Senin (28/1/2019).

Dalam sambutannya Wagub Idris Rahim mengatakan, sejak tahun 2016 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah menetapkan Provinsi Gorontalo sebagai Provinsi Konservasi. Penetapan tersebut berdasarkan kondisi Provinsi Gorontalo yang memiliki beberapa Taman Nasional dan kawasan suaka margasatwa, di antaranya Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Nantu, Tangale, serta suaka margasatwa Panua dan Tanjung Panjang.

“Saya bersyukur Bone Bolango juga menjadi Kabupaten Konservasi. Dengan demikian kita dapat bersinergi untuk mempertahankan dan melestarikan kawasan strategis taman nasional dan suaka margasatwa,” kata Idris.

Read More
banner 300x250

Wagub mengutarakan, tanggung jawab untuk menjaga taman nasional dan suaka margasatwa sangatlah berat. Kondisi taman nasional saat ini banyak yang dirambah oleh masyarakat yang melakukan praktek pertambangan tanpa izin.

“Kita bertanya, siapa yang salah? Jawabannya yang salah adalah kita semua. Oleh karena itu saya berharap simposium ini mampu melahirkan rekomendasi yang tidak hanya sekedar dideklarasikan, tetapi harus kita taati bersama untuk kepentingan anak cucu kita,” imbuhnya.

Sebelumnya Sekretaris Daerah Kabupaten Bone Bolango, Ishak Ntoma dalam laporannya menyampaikan, pelaksanaan simposium bertujuan untuk melakukan reformasi dan reformulasi kebijakan pembangunan sumber daya alam berbasis Kabupaten Konservasi, merumuskan dukungan komitmen kebijakan pemerintah pusat terhadap Kabupaten Konservasi, serta membentuk kaukus Kabupaten Konservasi seluruh Indonesia.

“Hasil yang kita harapkan adalah merumuskan kebijakan yang akan kita serahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta mendeklarasikan Kabupaten Konservasi untuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Ishak Ntoma.

Simposium diikuti oleh utusan dari Balai Taman Nasional, para kepala daerah Kabupaten Konservasi, unsur perguruan tinggi, serta anggota Badan Kerja Sama Utara-Utara yaitu Kabupaten Bone Bolango, Buol, Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Gorontalo Utara. (adv)

Sumber: Humas

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60