Wabup Pohuwato Soal Pemimpin Perempuan dan Adat Istiadat: Saya Ini Perempuan

Wakil Bupati Pohuwato Suharsi Igirisa saat memberikan sambutan di acara MDI Paguat (Foto: Zainal)

Pojok6.id () – Ketua Majelis Pendidikan Madinatul Ilmi (MDI) Paguat Kabupaten Pohuwato, Abdul Muthalib Karim, mengungkap ada kejadian di Paguat yang menyoal sosok pemimpin perempuan dikaitkan dengan adat-istiadat.

Mendengar itu, Wakil Bupati Pohuwato menegaskan, dirinya juga seorang pemimpin perempuan yang berjuang untuk daerah.

“Kabag Kesra ini juga perempuan, saya juga yang berdiri disini perempuan,” Kata Suharsi Igirisa, dalam sambutannya di acara tahfiz quran MDI Paguat angkatan V (lima), Rabu, (21/6/2023).

Read More
banner 300x250

Dalam acara itu, dirinya juga bercerita bagaimana perjuangannya dulu membangun pendidikan di Kecamatan Popayato. Dengan pengorbanan, niat dan tekad saat itu, kini sekolah yang digagas nya tersebut berkembang. Politisi Golkar itu berharap, perjuangannya sebagai perempuan bisa jadi inspirasi.

“Mudah-mudahan perempuan ini bisa sejajar dengan kaum bapak, untuk membangun wilayah yang kita cintai,” Imbuhnya

Lebih lanjut, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi yayasan MDI Paguat dalam dunia pendidikan. Apalagi, program menghafal alquran merupakan bagian dari visi-misi pemerintahan SMS, mencetak generasi qurani melalui program satu hafiz satu desa.

Untuk diketahui, sebelumnya Ketua Majelis Abdul Muthalib Karim memaparkan perkembangan yayasan pendidikan yang dipimpinnya dari tahun ke tahun. MDI Paguat, lanjut dia, berkomitmen melahirkan generasi penerus bangsa berkarakter, menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Selanjutnya, Karim menyampaikan tentang peran penting perempuan dalam suatu pembangunan. Menurutnya, sosok perempuan menjadi penting untuk dijaga harkat dan martabatnya. Diakhir, sambutannya ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Wakil Bupati Suharsi Igirisa.

“Perkara gender perlu diluruskan. Kita bagian daripada pemerintah berkewajiban memberikan edukasi pemahaman kepada umat. Apalagi dikaitkan dengan kapasitas gender, adat, agama, ini harus dituntaskan. Peran perempuan harus kita hargai,” Ujar Karim.

“Seorang perempuan ketika tidak dihargai, Ini adalah bagian dari kedurhakaan terbesar yang kita lakukan,” Lanjutnya.

Baca berita kami lainnya di

Related posts

banner 468x60